REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris peraih Oscar, Kate Winslet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait maraknya penggunaan obat penurun berat badan. Dalam wawancara terbaru dengan Sunday Times, aktris 50 tahun itu menyebut fenomena ini mengerikan dan meresahkan bagi kesehatan masyarakat.

"Jika harga diri seseorang begitu melekat dengan penampilan mereka, itu menakutkan," kata Winslet sembari menambahkan bahwa banyak orang menggunakan obat penurun berat badan untuk mengubah diri mereka.

"Dan apakah mereka tahu apa yang mereka masukkan ke dalam tubuh mereka? Ketidakpedulian terhadap kesehatan itu mengerikan. Keadaan benar-benar kacau," ujarnya dikutip dari People, Senin (8/12/2025).

Selain itu, bintang Avatar: The Way of Water itu juga menyoroti tren suntikan botoks dan filler. Winslet berharap lebih banyak wanita menerima proses penuaan alami.

"Hal favorit saya adalah ketika tanganmu menua. Itu hidup, di tanganmu. Beberapa wanita paling cantik yang saya kenal berusia lebih dari 70 tahun, dan yang membuat saya sedih adalah banyak wanita muda tidak memiliki konsep tentang apa sebenarnya kecantikan itu," kata dia.

Winslet juga mengkritik pengaruh media sosial terhadap standar kecantikan dan kesehatan mental. "Kesempurnaan seperti apa yang sebenarnya orang kejar?" kata dia.

Aktris asal Inggris, yang populer sejak usia 19 tahun setelah membintangi film Titanic pada 1997 ini mengaku tidak asing dengan tekanan standar kecantikan Hollywood. la mengenang masa muda yang penuh intimidasi media.

"Media sangat kejam, menyoroti saya dengan intimidasi tanpa henti. Saya belum siap menjadi aktris terkenal, saya masih sangat muda, tapi saya merasa sangat terganggu," kata dia.

Sementara itu, dalam wawancara 2022 di Happy Sad Confused podcast, Winslet mengaku ingin bisa kembali ke masa muda untuk membela dirinya dari body shaming yang ia alami. "Jika saya bisa memutar kembali waktu, saya akan menggunakan suara saya dengan cara yang sama sekali berbeda. Jangan pernah memperlakukan saya seperti ini. Itu adalah intimidasi, bahkan borderline abusive," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika