REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membatalkan proyek Volatiles Investigating Polar Exploration Rover (VIPER). Proyek ini bertujuan untuk mencari es yang dapat digunakan oleh astronaut AS di sekitar Kutub Selatan Bulan.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit berdasarkan pembatasan anggaran," kata Administrator Asosiasi Direktorat Misi Ilmiah NASA, Nicola Fox, kepada para wartawan pada Rabu (17/7/2024).
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit yang kami buat dalam lingkungan anggaran yang sulit. VIPER dirancang untuk mencari es dan kami tahu betapa pentingnya ini," ujar Fox.
NASA menyatakan kenaikan biaya, penundaan tanggal peluncuran, dan risiko pertumbuhan biaya pada masa depan sebagai alasan pembatalan misi ini. Rover awalnya direncanakan diluncurkan pada akhir 2023, tetapi pada 2022, NASA meminta penundaan peluncuran hingga akhir 2024 untuk memberikan lebih banyak waktu untuk pengujian pra-penerbangan lander Astrobotic-nya.
"Sejak saat itu, penundaan jadwal dan pasokan dari rantai pasokan telah mendorong tanggal kesiapan VIPER hingga September 2025, dan secara independen peluncuran CLPS (Commercial Lunar Payload Services) atas penjelajah Griffin milik Astrobotic juga telah ditunda hingga waktu yang sama," kata NASA dalam sebuah siaran pers.
Badan antariksa ini juga mengatakan telah memberitahukan Kongres tentang keputusannya untuk membatalkan proyek VIPER. Misi VIPER dipresentasikan sebagai persiapan penting untuk Proyek Artemis NASA yang sudah jauh melampaui biaya dan semakin tertunda untuk mengembalikan astronaut AS ke permukaan Bulan untuk pertama kalinya sejak 1972 sebelum akhir dekade ini.