Rabu 26 Jun 2024 08:53 WIB

Polemik Kursi Pesawat Antara Penumpang, Bolehkah Sandarannya Direbahkan?

Sandaran kursi pesawat terkadang membuat sesama penumpang ribut.

Rep: Mgrol152/ Red: Qommarria Rostanti
Sandaran kursi pesawat (ilustrasi). Mungkin ada penumpang yang jengkel ketika naik pesawat dan orang di depan Anda merebahkan kursi terlalu ke belakang.
Foto: www.freepik.com
Sandaran kursi pesawat (ilustrasi). Mungkin ada penumpang yang jengkel ketika naik pesawat dan orang di depan Anda merebahkan kursi terlalu ke belakang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin ada penumpang yang jengkel ketika naik pesawat dan orang di depan Anda merebahkan kursi terlalu ke belakang. Tak jarang, orang berada dalam kondisi yang tidak baik saat melakukan perjalanan udara. Hal inilah yang kemudian memicu pertengkaran dan perdebatan di publik.

Sebenarnya gimana sih etika ketika naik pesawat? Simak artikel berikut ini!

Baca Juga

Salah satu aspek penerbangan yang menarik perhatian traveler adalah sandaran kursi. Pada November lalu, viral sebuah video pertengkaran antarpenumpang viral karena salah satu penumpang memilih untuk membaringkan kursinya. Tiga bulan sebelum video tersebut viral, ada lagi klip tentang seorang penumpang yang menggunakan lengan untuk menjaga kursi depannya agar tetap pada tempatnya selama penerbangan dari Paris ke Los Angeles.

Jadi, apakah ada larangan untuk membaringkan kursi? Atau hal itu sekadar tidak sopan?

“Keputusan apakah Anda akan membaringkan kursi Anda adalah suatu kesadaran etika kesopanan,” ujar Jodi RR Smith, presiden dari Mannersmith Etiquette Consulting.

Jodi berkata, ia ingin memaksimalkan kenyamanannya tanpa merepotkan orang lain. Beberapa orang berpendapat bahwa jika mereka sudah membeli tiket untuk pesawat, maka mereka dapat memiliki hak untuk menggunakan fasilitas tersebut. Namun, pelatih etiket Tami Claytor berkata bahwa jika kita bisa menggunakan sesuatu, bukan berarti kita harus melakukannya.

Tetapi, ada kondisi di mana membaringkan kursi bisa dianggap pantas dan lebih sesuai dengan standar etiket. Yang paling penting adalah mempertimbangkan keadaan masing-masing penerbangan, sesama penumpang, dan diri sendiri.

“Untuk penerbangan jangka pendek, akan lebih sopan jika Anda tidak membaringkan kursi kecuali jika Anda yakin tidak mengganggu kursi penumpang di belakang Anda,” ucap Diane Gottsman, selaku pakar etiket.

Aturan tersebut sedikit berbeda dengan penerbangan jarak jauh, dimana posisi untuk berbaring lebih tepat dan dapat ditoleransi. Nah, jadi apa cara yang tepat dan sopan untuk membaringkan kursi?

“Lihat ke belakang untuk menengok apakah ada orang yang duduk di belakang Anda,” kata Gottsman.

Gottsman juga menyarankan untuk memeriksa apakah ada masalah seperti kaki penumpang yang panjang, meja baki menghadap kebawah, minuman atau laptop di atas nampan, atau anak bayi yang sedang dipangku. Jangan lupa, beri tahu penumpang di belakang bahwa Anda ingin membaringkan kursi.

Hal paling penting yang perlu diingat adalah bahwa pesawat merupakan ruang komunal yang relatif kecil, bukan di ruang tamu rumah sendiri. Sehingga Anda dan penumpang-penumpang lainnya bersama-sama terlibat dalam hal ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement