Senin 24 Jun 2024 08:33 WIB

Mengapa Sebagian Orang tak 'Tersentuh' Covid-19? Peneliti Ungkap Alasannya

Sistem kekebalan tubuh sebagian orang merespons Covid-19 dengan cara yang baru.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Masker untuk mencegah penularan Covid-19 (ilustrasi). Para peneliti telah memberikan penjelasan baru tentang mengapa beberapa orang tidak terjangkit Covid-19.
Foto: Dok. Freepik
Masker untuk mencegah penularan Covid-19 (ilustrasi). Para peneliti telah memberikan penjelasan baru tentang mengapa beberapa orang tidak terjangkit Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti telah memberikan penjelasan baru tentang mengapa beberapa orang tidak terjangkit Covid-19. Dalam sebuah penelitian pertama di dunia, 36 orang sehat yang belum pernah mengidap virus corona secara sengaja diberikan virus penyebab penyakit tersebut.

Studi ini menemukan, sistem kekebalan tubuh mereka merespons dengan cara yang baru, membantu menjelaskan bagaimana beberapa orang terhindar dari Covid-19. Temuan ini dapat membuka jalan bagi pengobatan dan vaksin yang meniru pertahanan alami ini, tidak hanya untuk Covid-19, tetapi juga berpotensi untuk penyakit lain.

Baca Juga

Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan dapat melihat bagaimana tubuh merespons penyakit baru dari titik paparan. Menurut para ahli, data mereka dapat berfungsi sebagai petunjuk penting mengenai sel-sel kekebalan tubuh, dan mengungkapkan respons awal yang terkait dengan perlindungan terhadap infeksi.

“Temuan ini memberikan penjelasan tentang peristiwa awal yang memungkinkan virus untuk bertahan atau dengan cepat di sebelum gejala berkembang. Kita sekarang memiliki pemahaman yang jauh lebih besar tentang berbagai respons imun tubuh, yang dapat memberikan dasar untuk mengembangkan pengobatan potensial dan vaksin yang meniru respons perlindungan alami ini,” kata penulis studi dari University College London, dilansir Wales Online, Senin (24/6/2024).

Sebagai bagian dari penelitian UK Covid-19 Human Challenge, yang dipimpin oleh Imperial College London, 36 orang sehat dipaparkan virus corona melalui hidung. Para peneliti memantau darah dan lapisan hidung mereka, melacak seluruh infeksi serta aktivitas sel kekebalan tubuh sebelum kejadian infeksi untuk 16 sukarelawan.

Tim peneliti kemudian menggunakan teknologi pengurutan sel tunggal untuk menghasilkan kumpulan data lebih dari 600 ribu sel individu. Dari semua yang terlibat dalam penelitian ini, tim menemukan respons yang sebelumnya tidak dilaporkan yang terlibat dalam deteksi virus secara langsung.

Hal ini termasuk aktivasi sel-sel kekebalan khusus dalam darah dan pengurangan sel darah putih inflamasi yang biasanya menelan dan menghancurkan patogen. Orang-orang yang mampu segera melawan virus tidak menunjukkan respons imun yang meluas, melainkan respons imun bawaan yang halus dan belum pernah terlihat sebelumnya.

Tingginya aktivitas gen yang disebut HLA-DQA2 sebelum paparan Covid-19, dapat membantu para peserta untuk mencegah infeksi yang berkepanjangan. "Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat seperti apa respons kekebalan tubuh saat menghadapi patogen baru - pada orang dewasa yang tidak memiliki riwayat Covid-19 sebelumnya, dalam lingkungan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan penyakit penyerta dapat dikontrol,” kata Rik Lindeboom, salah satu penulis studi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement