Jumat 19 Apr 2024 15:44 WIB

Warga Inggris Diserukan Jangan Makan Es Krim Magnum Almond Batch Tertentu, Ada Apa?

Food Standard Agency memperingatkan es krim Magnum tersebut tak aman untuk dimakan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Es krim Magnum Almond dengan batch tertentu telah ditarik dari peredaran di Inggris karena dikhawatirkan terkontaminasi serpihan logam dan plastik.
Foto: Dok Unilever
Es krim Magnum Almond dengan batch tertentu telah ditarik dari peredaran di Inggris karena dikhawatirkan terkontaminasi serpihan logam dan plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah boikot global terhadap Walls yang terafiliasi Israel, es krim Magnum ditarik dari peredarannya di pasar Inggris karena dikhawatirkan mengandung serpihan logam dan plastik. Sebagai produsen Magnum, Unilever telah memberi peringatan kepada konsumen untuk tidak memakan es krim salut cokelat rasa almond itu.

Bulan lalu, Unilever juga melakukan penarikan terhadap es krim stik Magnum Classic di tengah kekhawatiran adanya kontaminasi berupa serpihan logam. Food Standard Agency (FSA) memperingatkan bahwa kedua produk tersebut "tidak aman untuk dimakan".

Baca Juga

Es Krim Magnum Almond biasanya dijual di Tesco dan Sainsbury's seharga 3,25 poundsterling (Rp 65 ribu) untuk sekotak berisi tiga buah. Penarikan hanya melibatkan lima batch es krim Magnum Almond yang dijual dalam kemasan tiga buah itu.

Hanya batch yang dijual di Inggris dan Irlandia dengan tanggal kedaluarsa Desember 2025 yang memiliki risiko kontaminasi. Hanya kotak dengan kode batch L3338, L3339, L3340, L3341, dan L3342 yang di-recall.

Unilever memastikan tidak ada produk lain yang diduga terkontaminasi. Pihaknya juga telah mengeluarkan pemberitahuan kepada tempat penjualan alasan produk tersebut ditarik kembali dan apa yang harus dilakukan jika konsumen telanjur membelinya.

 

Produsen meminta pelanggan yang telah membeli paket yang terkena dampak untuk tidak mengonsumsi produk tersebut. Konsumen dianjurkan segera menghubungi tim Unilever untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.

 

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan terima kasih atas kerja sama Anda," tulis Unilever, dikutip dari Daily Mail (19/4/2024).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement