Sabtu 30 Mar 2024 15:31 WIB

Anaknya Dihajar tanpa Ampun, Emy Aghnia: Kalau Bukan karena Allah Mungkin Udah 'Gak Ada'

Emy Aghnia menyebut sang anak disiksa selama 1 jam oleh pengasuh.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Kasus kekerasan anak (ilustrasi). Anak Emy Aghnia disiksa oleh pengasuh hingga 1 jam lebih. Menurut Aghnia, sang anak dihajar habis-habisan hingga berlari ke sana ke sini.
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Kasus kekerasan anak (ilustrasi). Anak Emy Aghnia disiksa oleh pengasuh hingga 1 jam lebih. Menurut Aghnia, sang anak dihajar habis-habisan hingga berlari ke sana ke sini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebgram asal Malang, Jawa Timur, Emy Aghnia, mengaku sangat terpukul dengan penyiksaan yang menimpa putrinya, Jana Amira Priyanka atau akrab disapa Cana. Anaknya yang baru berumur 3 tahun 5 bulan tersebut mengalami sejumlah luka lebam hingga trauma berat dan kesulitan tidur.

Aghnia menjelaskan, penganiayaan tersebut terjadi ketika dirinya berangkat ke luar kota (Jakarta) selama dua hari untuk urusan pekerjaan ke Jakarta. "Ternyata pada hari pertama di Jakarta, pas sahur jam 04.00-05.00 suster hajar anak saya habis-habisan. Kalo anak ini gak dikasih keajaiban sama Allah, mungkin udah gak ada," kata Aghnia saat konferensi pers bersama Polrestabes Malang, Sabtu (30/3/2024).

Baca Juga

Sebagai seorang ibu, Aghnia merasa terpukul karena banyak yang menyalahkannya karena memakai jasa pengasuh. Menurut dia, kebutuhan setiap rumah tangga berbeda, dan Aghnia merasa butuh bantuan pengasuh. 

"Saya sangat berharap pelaku dijerat hukum seberat-beratnya. Kalau lihat CCTV, anak saya disiksa 1 jam lebih tanpa ampun, dikejar ke sana ke sini, gak ada yang menolong karena pada saat itu kamar dikunci, gak ada yang tahu. Dia dikunci di kamar diberi makan sekali satu hari, saya gak bisa ngomong apa-apa lagi," ujar dia.

Pengasuh berinisial IPS tersebut diambil dari penyalur terkenal bahkan memiliki cabang di luar negeri. Aghnia juga merogoh kocek cukup besar untuk kontrak pengasuh tersebut.  

Meski begitu, belum dipastikan apakah dia akan menuntut perusahaan penyalur pengasuh itu atau tidak. Sebelumnya Aghnia mengatakan penyiksaan terhadap putrinya dilakukan lebih dari satu jam tanpa henti hingga babak belur. 

Penyiksaan terhadap buah hatinya dilakukan pada waktu Subuh dengan pintu kamar yang terkunci rapat. Ditutupnya pintu kamar tersebut diduga agar tidak ada orang yang mendengar tangisan sang putri. Sang anak kerap berlari untuk melarikan diri, namun terus dikejar.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement