Kamis 28 Mar 2024 19:25 WIB

Dinkes DKI Belum Sebar Nyamuk Wolbachia di Jakbar, Ini Alasannya

Kasus DBD DKI Jakarta hingga 26 Maret mencapai 2.306 orang.

Nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia. Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum menyebar nyamuk pembawa bakteri Wolbachia di Jakarta Barat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia. Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum menyebar nyamuk pembawa bakteri Wolbachia di Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum menyebar nyamuk pembawa bakteri Wolbachia di Jakarta Barat. Dinkes DKI hingga kini masih dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat.

"Kami masih melihat situasi dan kondisinya, sambil sosialisasi dan menyiapkan masyarakat. Sampai saat ini belum disebar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga

Menurut dia, penanganan demam berdarah dengue (DBD) dilakukan dengan berbagai cara, namun yang paling inti yakni mengendalikan nyamuknya, seperti pemberantasan jentik, sarang nyamuk dengan menerapkan 3M Plus menguras, menutup dan mendaur ulang. P​​​​​​lus kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Selain itu, kata Ani, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga sedang berinovasi dalam rangka pemberantasan nyamuk dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia. Namun untuk di Jakarta masih dalam tahap sosialisasi.

"Karena ini sesuatu yang baru, maka sangat perlu bagi kami melaksanakan sosialisasi dan memastikan masyarakat siap. Kami masih terus dalami, kira-kira Jakarta akan siap kapan melaksanakan itu," katanya.

Ia mengakui bahwa daerah lain sudah menyebarkan nyamuk Wolbachia di antaranya Semarang, Yogyakarta, Bantul dan Bontang. "Di Jakarta kami masih tahapan sosialisasi terlebih dahulu mempersiapkan masyarakat untuk bisa menerima teknologi nyamuk Wolbachia dengan baik," katanya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendata hingga tanggal 26 Maret 2024 kasus DBD mencapai 2.306, dengan Jakarta Barat menjadi penyumbang tertinggi, yaitu 716. Disusul Jakarta Selatan (576), Jakarta Timur (562), Jakarta Utara (262), Jakarta Pusat (172) dan Kepulauan seribu 18 kasus.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan gerebek pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak dengan menerapkan gerakan 3M Plus di tujuh tatanan wilayah tersebut untuk menanggulangi penambahan kasus DBD. "Jadi, ada SE (surat edaran) Sekda kemarin, mulai hari ini dan ke depan kita akan melakukan kegiatan gerebek PSN," kata Ani.

Menurut dia, gerebek PSN 3M Plus yakni menguras, menutup, mendaur ulang plus kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk aedes aegypti diberbagai tatanan harus terus ditingkatkan. Terutama, kata Ani, yang berada di tujuh tatanan meliputi rumah tangga/permukiman, institusi pendidikan, perkantoran, tempat-tempat umum, tempat penjualan makanan, fasilitas olah raga, dan fasilitas kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement