Kamis 23 Oct 2025 20:17 WIB

IDAI: Baru 4 Provinsi Punya Cakupan Imunisasi Lengkap Tahun Ini

Kurangnya cakupan imunisasi berdampak pada KLB campak dan rubella di 31 provinsi.

ILUSTRASI Imunisasi
Foto: ANTARA
ILUSTRASI Imunisasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan, pada tahun ini baru empat provinsi yang memiliki cakupan imunisasi lengkap. Adapun 13 provinsi tidak mencapai target cakupan minimal, yakni 90 persen, dalam tiga tahun terakhir.

Anggota Satgas Imunisasi IDAI dr Soedjatmiko mengatakan, kurangnya cakupan imunisasi tersebut berujung pada kejadian luar biasa (KLB) campak dan rubella di 31 provinsi dan 181 kabupaten pada tahun ini. Secara total, ada lebih dari 2.000 kasus.

Baca Juga

"Dan salah satu yang parah adalah di Madura, di Sumenep, di mana sekarang 22 kasus yang meninggal. Waktu bulan Agustus (ada) 17 (korban jiwa). Sekarang, sudah mencapai 22 (korban jiwa), mungkin lebih sekarang. Dari 22 anak yang meninggal, sebagian besar adalah balita, (yakni sebanyak) 18 orang. Dan dari 22 itu, 21 (orang) belum imunisasi MR atau campak-rubella," katanya menjelaskan dalam webinar pada Kamis (23/10/2025).

Soedjatmiko menambahkan, sebanyak 84 kabupaten dan kota telah mencapai target imunisasi bayi lengkap. Harapannya, tak ada lagi KLB penyakit pada tahun mendatang dengan terus mendorong cakupan imunisasi.

Ia mengingatkan, imunisasi adalah cara paling efektif untuk mencegah berbagai penyakit. Di antaranya adalah diare yang dipicu rotavirus, tuberkulosis (TB), hepatitis B, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak rubella, encephalitis, hinggadan kanker serviks.

Dr Miko menyebutkan, setiap tahun di Tanah Air sebanyak 20 hingga 30 persen bayi dan balita Indonesia berisiko sakit berat hingga mengalami kecacatan. Bahkan, ada di antaranya yang meninggal dunia. Hal itu lantaran imunisasinya belum lengkap.

"Kemudian, hampir satu juta bayi Indonesia belum pernah mendapatkan imunisasi sama sekali. Padahal, untuk bisa melindungi semua anak-anak itu minimal cakupan harus 90 persen, kalau bisa 95 persen. Artinya, kalau ada 10 anak, sembilan semua imunisasinya lengkap," kata dr Miko.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement