REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Brand air mineral Le Minerale sempat diisukan memiliki kandungan bromate yang berlebih pada produknya. Namun, hal itu telah dibantah dan dinyatakan hoaks.
Lantas apa sebenarnya bromate, dan bagaimana dampaknya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi berlebih?
Melansir Science Direct, bromate (BrO3−) diproduksi terutama melalui desinfeksi ozon ketika sumber air mengandung bromida alami tingkat tinggi (>50 μg l−1). Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan pembentukan bromate terjadi setelah pengolahan klorin dioksida.
Ini terutama ketika desinfeksi klorin dioksida dilakukan dengan adanya sinar matahari, kontaminasi bromate juga mungkin terjadi akibat penggunaan hipoklorit, suatu bentuk klorin.
Dalam ICR, bromate terdeteksi dalam air minum ozonasi pada kadar yang berkisar antara <0,2 hingga 25,1 μg l−1, dan pada 11 persen sampel air minum yang diolah dengan klorin dioksida, pada kadar yang berkisar dari di bawah deteksi hingga 2,4 μg l−1 .
Karena tidak satu pun dari 28 instalasi pengolahan air klorin dioksida yang berpartisipasi menggunakan larutan hipoklorit untuk pasca pengolahan, bromate tersebut disebabkan oleh desinfeksi klorin dioksida dan bukan kontaminasi bromate.
Dalam air minum ozonasi yang diolah dengan desinfeksi pascahipoklorit, kadar bromate meningkat rata-rata sebesar 0,84 μg l-1 (dari kontaminasi bromate pada hipoklorit) melebihi tingkat yang dihasilkan oleh ozon saja.
Bromate diproduksi terutama selama ozonasi sumber air yang mengandung bromida alami tingkat tinggi. Bromate mengandung karsinogen, yang telah diuji lewat hewan pengerat yang meminum air dengan kandungan bromate. Itu menyebabkan tumor ginjal, mesothelioma peritoneal, dan tumor sel folikel tiroid pada tikus.
Perkembangan tumor ginjal akibat....