REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Prof Rini Sekartini mengatakan penggunaan gawai atau gadget oleh anak-anak dapat meningkatkan risiko speech delay atau keterlambatan kemampuan bicara yang tidak sesuai umurnya. Bila anak terpapar gadget, stimulasi hanya bersifat satu arah.
"Tidak ada komunikasi dengan lingkungan sekitar," ujar Rini ketika dihubungi di Jakarta pada Rabu (7/2/2024).
Dia menjelaskan, stimulasi yang baik adalah yang bersifat dua arah. Oleh karena itu perlu ada peran penting dari orang tua untuk memberikan stimulasi bagi anak.
"Gadget itu harusnya sampai dua tahun tidak boleh diberikan," kata guru besar sekaligus anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut.
Dia menjelaskan, seorang anak memiliki tahapan tertentu dalam masa perkembangannya. Misalnya, pada umur tertentu, ada suatu kemampuan yang harus dimiliki anak tersebut. Hal tersebut dapat diketahui melalui skrining perkembangan anak.
Rini mengatakan, ada dua kemampuan berbicara, yaitu mengerti dan mengucap. Terdapat dua jenis speech delay, yaitu ketika anak mengerti dan dapat mengucap, dan ketika anak tidak mengerti dan tidak mengucap, contohnya pada anak-anak yang punya spektrum autisme.
Gadget adalah satu dari faktor penyebab....