Senin 15 Jan 2024 04:06 WIB

Mata Bayi Dipakaikan Celak, Benarkah Itu Sunnah Rasulullah SAW?

Video yang beredar luas di media sosial perlihatkan mata bayi dipakaikan celak.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi. Beberapa hari terakhir, warganet ramai memperdebatkan penggunaan celak pada mata bayi.
Foto: www.freepik.com
Bayi. Beberapa hari terakhir, warganet ramai memperdebatkan penggunaan celak pada mata bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan kosmetik seperti eyeliner semakin populer di kalangan wanita. Sebelum ada versi modern, wanita di berbagai belahan dunia lebih dulu mengenal celak.

Dikutip dari NU Online pada Ahad (14/1/2023), sebuah riwayat hadits menunjukkan Rasulullah SAW menggunakan celak itsmid yang terbuat dari batu hitam kemerahan untuk memperjelas pandangan dan menumbuhkan rambut mata. Memakai celak merupakan suatu hal yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Baca Juga

Sesuatu yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW pasti memiliki manfaat bagi siapapun yang mengikutinya. Celak diketahui bermanfaat bagi kesehatan mata, seperti mempertajam penglihatan, menjernihkan penglihatan, serta membersihkan kotoran mata. Namun, dalam hal ini, celak yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah celak itsmid, yang berkhasiat bagi kesehatan mata.

Kontroversi seputar penggunaan kajal atau eyeliner hitam pada bayi tengah ramai diperbincangkan di berbagai belahan dunia. Kajal, atau dikenal dengan berbagai nama seperti surma atau tiro, menjadi bagian dari tradisi kosmetik untuk mempercantik mata dan memberikan perlindungan.

Dalam beberapa daerah seperti India, Nigeria, atau Yaman, penggunaan kajal pada bayi dianggap sebagai bentuk perlindungan dari mata jahat, sinar matahari, dan penyakit mata. Namun, sejumlah produk kajal komersial ditemukan mengandung timbal dalam jumlah beracun, yang dapat membahayakan kesehatan bayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement