REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Air susu ibu atau (ASI) merupakan makanan pertama yang diterima anak saat lahir ke dunia. Menyesuaikan dengan anatomi pencernaan bayi yang belum sempurna, ASI diberikan untuk menggantikan makanan padat. Maka, ASI tidak hanya bermanfaat untuk anak, tetapi juga untuk sang ibu karena menghadirkan ikatan yang kuat antara ibu dan bayi.
Seiring waktu, ketika sang bayi mulai menginjak enam bulan, maka sudah saatnya memberikan makanan pengganti ASI atau yang lazim disebut MPASI. Namun, tentu bukan hal mudah untuk menggantikan kenyamanan yang berasal dari ASI menjadi makanan pengganti yang belum tentu cocok dengan lidah bayi.
Alhasil, perjuangan ibu pun dimulai ketika harus menyiapkan MPASI untuk buah hati. Beragam keluhan bermunculan saat sang bayi tak menyukai menu yang diberikan bahkan hingga sang ibu merasa stres sendiri akibat tubuh buah hatinya terus stagnan atau malah menurun. Terlebih jika dibandingkan saat masih mengonsumsi ASI penuh.
Untuk para ibu yang berjuang memberikan MPASI bagi bayinya, dokter Deva Putriane, Cht, CPHCT menghadirkan buku berjudul MPASI Itu Mudah. ''Pada masa transisi ASI ke MPASI, bayi memerlukan adaptasi dulu karena peralihan dari ASI yang memiliki tekstur cair dan bayi tidak butuh usaha untuk menelannya, sementara MPASI memiliki tekstur yang lebih kasar,'' ujar Deva dalam ajang peluncuran buku yang berlangsung pada Sabtu (16/12/2023).
Beragam aspek dalam MPASI pun dibahas tuntas dalam bukunya seperti soal penerapan aturan makanan untuk anak, kebutuhan gizi harian, kecukupan kalori anak, hingga dampak nutrisi buruk yang akan berpengaruh pada tumbuh kembang buah hati.
''Perjalanan mengasuh anak tidak mudah. Ada berbagai rintangan seperti anak tidak mau makan, akhirnya gizi yang seharusnya didapatkan menjadi berkurang, berat badan tidak stabil dan tidak sesuai usianya,'' ungkap Deva dalam bukunya.
Sebagai solusi bagi ibu yang memberikan MPASI, dokter Deva pun memberikan banyak resep yang mudah dipraktikkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Ilustrasi buku yang menarik pun memudahkan pemahaman para pembaca.
''Hadirnya buku ini diharapkan dapat menjadi panduan dan membantu para orang tua untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupannya,'' ujar Deva.