REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taylor Swift akan memperoleh lebih dari 100 juta dolar AS dari Spotify pada tahun 2023. Hal tersebut berdasarkan perhitungan jumlah streaming terbanyak tahun ini dalam penghitungan “Wrapped” akhir tahun.
Menurut 26,1 miliar streaming yang dia kumpulkan sejak awal tahun dan menggunakan rata-rata 0,0035 sen dolar AS per streaming, dia akan memperoleh sekitar 91,35 juta dolar AS hingga bulan November saja. Dengan asumsi angka yang sama untuk bulan Desember, totalnya akan mendekati 130 juta dolar AS.
Dilansir Variety, Sabtu (2/12/2023), penghasil tertinggi lainnya termasuk Bad Bunny, the Weeknd, Drake dan Peso Pluma. The Weeknd bahkan tidak merilis album pada tahun 2023 tetapi memiliki salah satu hits terbesar dalam karirnya dengan lagu “Die for You” yang berkembang pesat pada tahun 2016.
Sebagian besar artis-artis ini memiliki lagu masternya. Namun, mengingat Bad Bunny dan Peso Pluma sama-sama menandatangani kontrak dengan label independen, ada kemungkinan bahwa rekaman mereka lebih mirip dengan Swift daripada yang disarankan oleh angka streaming mereka.
Meskipun Spotify adalah layanan streaming terbesar di dunia, Swift tidak hanya memperoleh pendapatan dari sana. Billboard memperkirakan total pendapatan Swift dari streaming bisa mencapai hampir 200 juta dolar AS pada tahun 2023 saja.
Walaupun angka-angka tersebut sepertinya menunjukkan bahwa streaming memberikan bayaran yang baik kepada semua musisi, tapi kenyataannya tidak demikian. Model streaming membayar berdasarkan total pangsa lagu atau artis dalam streaming global.
Hal ini bagus jika musisi yang dimaksud adalah Swift, Drake, atau Beatles yang menguasai persentase relatif besar dari total streaming global. Namun, itu tidak berlaku dengan artis lain.
Universal dan Warner Music Groups telah bereksperimen dengan model pembayaran berbeda yang berpusat pada artis bekerja sama dengan layanan streaming Deezer yang berbasis di Prancis.