REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Seorang wanita berusia 80 tahun asal Rusia tidak menyadari bahwa selama ini dia hidup dengan jarum di otaknya. Keberadaan jarum ini terungkap secara tidak sengaja setelah wanita tersebut menjalani pemindaian tubuh.
Departemen Kesehatan Rusia di Sakhalin menilai jarum tersebut kemungkinan berasal dari upaya infanticide yang gagal dilakukan oleh orang tuanya. Infanticide merupakan upaya pembunuhan terhadap bayi yang berusia di bawah satu tahun.
Menurut Departemen Kesehatan Rusia, infanticide merupakan praktik yang tidak jarang dilakukan di masa-masa kelaparan selama Perang Dunia II. Seperti diketahui, Perang Dunia II menyebabkan kemiskinan dan kelaparan di seluruh wilayah Uni Soviet.
Kondisi yang sangat menyengsarakan inilah yang mungkin mendorong kedua orang tua sang wanita untuk membunuhnya. Mereka diduga menggunakan jarum untuk membunuh sang wanita saat masih bayi dengan tujuan untuk menyembunyikan bukti kejahatan.
"Kedua orang tuanya mungkin memutuskan untuk membunuh dia saat Perang Dunia II, mengingat dia telah hidup dengan jarum sepanjang 3 cm sejak dilahirkan," ujar Departemen Kesehatan Rusia, seperti dilansir Mashable pada Ahad (8/10/23).
Departemen tersebut mengungkapkan bahwa jarum ditemukan pada bagian kiri lobus parietal sang wanita. Akan tetapi, jarum tersebut tidak masuk terlalu dalam sehingga sang wanita bisa bertahan hidup hingga saat ini.
Yang tak kalah mencengangkan, wanita tersebut tidak pernah mengeluhkan gejala seperti sakit kepala meski ada jarum di otaknya. Bahkan, wanita tersebut juga tidak pernah terdampak oleh kondisi yang membahayakan akibat jarum tersebut.
Berdasarkan pertimbangan ini, tim dokter memutuskan untuk tidak mengangkat jarum tersebut dari kepala sang wanita. Keputusan ini diambil karena mereka khawatir pengangkatan jarum justru dapat memperburuk kondisi sang wanita. Saat ini, sang wanita masih dirawat di rumah sakit dengan pengawasan dokter.