Sabtu 07 Oct 2023 23:01 WIB

Hukum Self Harm dalam Islam, Bagaimana Sebaiknya Kalau Stres?

Self harm diartikan telah zalim terhadap dirinya sendiri.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Self harm (ilustrasi). Seorang Muslim tidak diperbolehkan melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.
Foto: www.maxpixel.com
Self harm (ilustrasi). Seorang Muslim tidak diperbolehkan melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindakan menyakiti diri sendiri (self harm) masih kerap dijumpai di masyarakat. Terlebih ketika mereka merasa tertekan saat menghadapi masalah. 

Bagaimana hukumnya dalam Islam? Dikutip dari Pusat Data Republika, Rabu (4/10/2023), dalam Islam terdapat kaidah “la dharro wa laa dhiroro”. Itu artinya tidak diperbolehkan melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain. 

Baca Juga

Menyakiti diri sendiri juga diartikan telah zalim terhadap dirinya sendiri. Hukum menzalimi diri dan orang lain diharamkan oleh Islam. 

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak boleh menyakiti diri sendiri dan menyakiti orang lain”. (HR Ibnu Majah).

Menurut Dr Zeerak Attari, dilansir dari Dawate Islami, self harm adalah ketika seseorang melukai dirinya sendiri secara fisik. Berbeda dengan percobaan bunuh diri, orang yang melukai dirinya sendiri tidak berniat mengakhiri hidupnya. 

Menurut penelitian, sekitar 17 persen anak muda merugikan diri sendiri. Hal ini termasuk tindakan menyakiti diri sendiri secara sementara dan berkelanjutan. 

Allah telah melarang kita menyakiti diri sendiri. Hal itu tertuang dalam Alquran Surah al-Baqarah (2:195). Ada beberapa panduan praktis yang bisa diterapkan, meski saran-saran berikut disebut bukan berarti sebagai pengganti konsultan medis atau psikolog profesional. Berikut langkah yang bisa dilakukan saat seseorang merasa terlalu berat memikul beban.

Menyakiti diri sendiri mungkin memberikan perasaan lega, tapi itu bukan solusi permanen untuk masalah Anda. Sebaliknya, segera temukan cara konstruktif untuk menyelesaikan masalah.

Ingat bahwa hukuman berat yang akan diterima jika seseorang tidak menaati-Nya. Untuk mengurangi pikiran negatif, sibukkan diri dengan ibadah, misalnya dengan cara berikut ini:

-Membaca Alquran misalnya, atau memohon sholawat kepada Nabi SAW.

-Hadapi keadaan dengan mencoba memahami pikiran dan perasaan Anda. Ucapkan لاحول untuk mengendalikan amarah.

-Seseorang juga dapat berwudhu atau mandi hingga berolahraga.

-Tenangkan diri dengan menghentikan semua aktivitas dan melakukan sesuatu yang menenangkan.

-Atasi rasa rendah diri dengan mengingat pencapaian, kekuatan, dan kualitas positif Anda. 

-Jaga kesehatan jasmani dan rohani

-Hindari dosa-dosa 

-Konsultasi ke ahli untuk pengobatan yang tepat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement