Ahad 01 Oct 2023 10:31 WIB

Ada Risiko Penyumbatan Usus Mematikan di Balik Obat Diabetes Populer Ini

FDA telah mendapatkan ribuan laporan terkait Ozempic dan Wegovy.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Alat pendeteksi kadar gula darah (ilustrasi). Food and Drug Administration (FDA) baru saja mengumumkan adanya risiko efek samping berupa penyumbatan usus mematikan pada obat diabetes Ozempic.
Foto: www.freepik.com
Alat pendeteksi kadar gula darah (ilustrasi). Food and Drug Administration (FDA) baru saja mengumumkan adanya risiko efek samping berupa penyumbatan usus mematikan pada obat diabetes Ozempic.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food and Drug Administration (FDA) baru saja mengumumkan adanya risiko efek samping berupa penyumbatan usus mematikan pada obat diabetes Ozempic. Selain sebagai obat diabetes, Ozempic juga sering digunakan di luar indikasinya sebagai obat penurun berat badan.

Dalam sebuah pernyataan resmi, FDA mengungkapkan adanya indikasi bahwa Ozempic bisa memicu sebuah kondisi bernama ileus. Ileus adalah jenis obstruksi usus yang terjadi ketika usus tidak mampu berkontraksi secara normal dan menggerakkan sisa makanan atau kotoran di dalamnya.

Baca Juga

Kondisi tersebut dapat memicu penyumbatan sebagian atau seluruhnya pada usus, seperti dilansir People pada Ahad (1/10/23). Penyumbatan ini bisa menghambat aliran darah ke organ-organ dan memicu terjadinya nekrosis atau kematian jaringan.

Berdasarkan temuan ini, FDA mengungkapkan bahwa mereka akan menambahkan "penyumbatan usus" pada daftar efek samping yang tertera di kemasan obat Ozempic. Efek samping lain dari Ozempic yang sudah tertera lebih dulu pada label kemasan adalah mual, muntah, diare, dan sembelit.

Pasien yang merasa mengalami gejala ileus dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis. Diet atau pola makan tinggi serat direkomendasikan untuk pasien dengan penyumbatan sebagian pada usus agar kotoran bisa keluar secara alami. Namun, pada kasus penyumbatan sepenuhnya, intervensi bedah akan diperlukan.

Ozempic dan Wegovy merupakan obat semaglutide yang diproduksi oleh Novo Nordisk. Kedua obat ini diberikan melalui injeksi dan dapat mempengaruhi bagian otak yang mengatur rasa kenyang.

Meski sama-sama merupakan obat semaglutide, Ozempic diindikasikan sebagai obat diabetes sedangkan Wegovy diindikasikan sebagai obat penurun berat badan. Meski begitu, sebagian orang juga menggunakan Ozempic di luar indikasinya sebagai obat penurun berat badan.

Hingga saat ini, FDA telah mendapatkan lebih dari 8.500 laporan masalah pencernaan terkait penggunaan Ozempic dan Wegovy. Sebanyak 33 kasus di antaranya secara spesifik merujuk ileus sebagai efek samping dari obat yang mengandung semaglutide. Dua dari 33 kasus tersebut berujung pada fatalitas atau kematian.

Label peringatan "penyumbatan usus" telah disematkan lebih dulu pada kemasan obat Wegovy dan Mounjaro. Mounjaro merupakan obat tirzepatide yang ditujukan bagi pasien diabetes tipe 2.

Penambahan label serupa pada Ozempic baru dilakukan setelah seorang wanita asal Louisiana pada Agustus lalu. Wanita tersebut mengeklaim bahwa dia mengalami cedera pencernaan hebat setelah menggunakan Mounjaro dan Ozempic. Dalam tuntutan, wanita tersebut mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan yang memproduksi Mounjaro dan Ozempic lalai untuk memberikan keterangan bahwa efek samping muntah dan diare yang muncul akibat penggunaan obat disebabkan oleh peradangan lapisan lambung serta risiko kelumpuhan lambung atau gastroparesis.

Sebelumnya, Ozempic juga pernah disorot akibat potensi efek samping lainnya. Pada Juli lalu, Icelandic Medicines Agency menemukan dua kasus pemikiran bunuh diri yang berpotensi terkait dengan obat Ozempic dan Saxenda.

Seorang pria asal California yang menggunakan Ozempic untuk mengelola diabetes tipe 2 yang dia derita juga ditemukan tewas bunuh diri. Berdasarkan laporan, pria tersebut mulai mengalami perubahan kepribadian sesaat setelah menggunakan Ozempic. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement