REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari sekadar platform yang menggabungkan informasi kuliner dan transportasi umum di Jakarta, Dari Halte Ke Halte telah menarik perhatian banyak orang dengan narasi dan rekomendasi makanan yang menarik. Dalam talkshow di Islamic Book Fair, Jumat (22/9/2023), para pendiri Dari Halte Ke Halte, Bowo dan Rio, berbicara tentang perjalanan mereka memutuskan membangun media sosial Dari Halte Ke Halte.
“Awalnya pas ke tempat minum, saya upload di Instagram Stories. Ada yang nyaranin bikin tulisan. Tapi kan sudah banyak blog tentang kuliner. Saya suka naik bus Transjakarta dari 2018. Saya pikir kalau Jakarta punya transportasi umum bagus seperti di Bangkok, saya ingin bikin informasi tentang kuliner itu,” kata Bowo di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat.
Misi Dari Halte Ke Halte tidak hanya memberikan rekomendasi makanan, tetapi juga mempromosikan transportasi umum. "Kami ingin promosikan UMKM dan ajak masyarakat Jakarta naik transportasi umum. Kami ajak mereka menjadi turis di kota sendiri,” ujar Rio.
Kriteria pemilihan tempat makan sangat subjektif, tapi Dari Halte Ke Halte berusaha memberikan rekomendasi yang disetujui oleh keduanya, Bowo dan Rio. "Setiap orang punya preferensi selera masing-masing. Kalau mau merekomendasikan tempat, kita harus sepakat itu enak," kata Rio.
Dari Halte Ke Halte berkolaborasi dengan Jakarta Food Sketchers yang berbagi proyek membuat buku. “Saya bukan hanya suka makan dan menggambar, tapi Halte Ke Halte ini nyarinya pakai transportasi publik. Ketemulah kami,” ujar perwakilan dari Jakarta Food Sketchers, Beng Rahardian.
Melalui kolaborasi ini, mereka berusaha memperkaya pengalaman kuliner dan mempromosikan penggunaan transportasi umum di ibu kota Indonesia.