REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2019, penyanyi Vidi Aldiano mengungkapkan bahwa dirinya mengidap kanker ginjal. Pada tahun ini, informasi terbaru menyatakan bahwa sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.
Berikut ini serba-serbi kanker ginjal yang perlu diketahui dan mengapa itu bisa menyebar. Dilansir Mayo Clinic, Kamis (21/9/2023), ahli onkologi urologi Bradley Leibovich, MD menjelaskan kanker ginjal adalah kanker yang dimulai di ginjal. Ginjal Anda adalah dua organ berbentuk kacang, masing-masing seukuran kepalan tangan Anda. Letaknya di belakang organ perut, dengan satu ginjal di setiap sisi tulang belakang.
Pada orang dewasa, karsinoma sel ginjal merupakan jenis kanker ginjal yang paling umum terjadi. Jenis kanker ginjal lain yang kurang umum juga dapat terjadi. Anak kecil lebih mungkin terserang sejenis kanker ginjal yang disebut tumor Wilms.
Gejala
Kanker ginjal biasanya tidak menunjukkan tanda atau gejala pada tahap awal. Seiring berjalannya waktu, tanda dan gejala dapat berkembang, termasuk darah dalam urine yang mungkin tampak berwarna merah muda, merah, atau berwarna cola, nyeri di punggung atau samping yang tidak kunjung hilang, kehilangan selera makan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan serta demam.
"Buatlah janji temu dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda atau gejala terus-menerus yang membuat Anda khawatir," ujar Leibovich.
Penyebab
Tidak jelas apa penyebab sebagian besar kanker ginjal. Dokter mengetahui bahwa kanker ginjal dimulai ketika beberapa sel ginjal mengalami perubahan (mutasi) pada DNA mereka.
DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan tersebut memerintahkan sel untuk tumbuh dan membelah dengan cepat. Sel-sel abnormal yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat meluas melampaui ginjal. Beberapa sel dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh yang jauh.
Faktor risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ginjal antara lain:
1. Usia yang lebih tua: Risiko Anda terkena kanker ginjal meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Merokok: Perokok memiliki risiko lebih besar terkena kanker ginjal dibandingkan bukan perokok. Risikonya berkurang setelah Anda berhenti.
3. Kegemukan: Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ginjal dibandingkan orang yang dianggap memiliki berat badan sehat.
4. Tekanan darah tinggi (hipertensi): Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko kanker ginjal.
5. Pengobatan gagal ginjal: Orang yang menerima dialisis jangka panjang untuk mengobati gagal ginjal kronis memiliki risiko lebih besar terkena kanker ginjal.
6. Sindrom bawaan tertentu: Orang yang dilahirkan dengan sindrom bawaan tertentu mungkin memiliki peningkatan risiko kanker ginjal, seperti mereka yang menderita penyakit von Hippel-Lindau, sindrom Birt-Hogg-Dube, tuberous sclerosis complex, karsinoma sel ginjal papiler herediter, atau kanker ginjal familial.
7. Riwayat keluarga kanker ginjal: Risiko kanker ginjal lebih tinggi jika anggota keluarga dekat pernah mengidap penyakit tersebut.