REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, komedian Amerika Bill Maher pernah menyebut bahwa film hit blockbuster produksi Warner Bros, Barbie, mengandung nilai "pembenci pria". Akan tetapi, di beberapa negara Timur Tengah, film tersebut justru dianggap sebaliknya.
Barbie yang telah melampaui raihan 1 miliar dolar AS secara global dalam waktu kurang dari tiga pekan itu kini telah dilarang di Kuwait. Sebelumnya, Lebanon telah melakukan langkah yang sama dengan alasan film tersebut mengandung nilai moralitas yang tidak bisa diterima masyarakat setempat.
Lebanon secara tradisional dianggap sebagai salah satu negara lebih liberal di kawasan terkait komunitas LGBTQ. Namun, Menteri kebudayaan negara, Mohammad Mortada mengatakan bahwa Barbie "mempromosikan homoseksualitas" dan "bertentangan dengan nilai-nilai iman dan moralitas", dengan mengurangi pentingnya kesatuan keluarga.
Badan pemerintah yang mengawasi sensor film, menurut Reuters, sekarang diminta untuk meninjau Barbie dan memberikan rekomendasinya. Oleh karena itu, Barbie sekarang diperkirakan akan dilarang.