Rabu 02 Aug 2023 16:30 WIB

Remaja Tiba-Tiba Mengaku Gender Netral, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Orang tua bisa jadi butuh bantuan psikolog untuk dampingi anaknya yang terpapar LGBT.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan menyematkan bendera pelangi yang menjadi lambang LGBT di kunciran rambutnya.
Foto:

Saat akan bertandang ke psikolog, menurut Sani, tidak ada salahnya orang tua datang terlebih dahulu untuk mengetahui kesesuaiannya dengan nilai yang dianut dengan keluarga. Misalnya, orang tua menyampaikan masalah yang dihadapi terkait anak kepada psikolog, sehingga tahu apakah psikolog yang dituju mendukung atau tidak mendukung.

"Psikolog sama ilmunya, tapi mungkin pendekatan dan pakemnya berbeda. Karena memang bagi psikolog ada hal-hal yang dianggap normal, tapi secara nilai agama itu mungkin menyimpang. Itu yang harus diluruskan," kata Sani.

Terkait pendampingan yang perlu diberikan orang tua terhadap anak yang terpapar LGBT, menurut Sani, hal itu kembali pada nilai dan prinsip yang dianut orang tua. Namun, Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu menyoroti pentingnya tetap menjaga hubungan baik dengan anak.

Pasalnya, ada fase usia anak yang memang sangat berlawanan dengan orang tua. Namun, belum tentu pemikiran itu yang akan diikuti anak untuk seterusnya.

Justru kian menyulut konflik jika orang tua telanjur jauh, berjarak, dan bermasalah dengan anak, sebab apa pun yang disampaikan kepada anak menjadi sulit diterima anak.

"Jadi, menurut saya lebih baik mendekati anak dan bisa berhubungan baik, sehingga apa yang kita harapkan bisa diterima anak dengan baik," ungkap Sani.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement