Selasa 01 Aug 2023 16:00 WIB

Gejala Demensia Bisa Dicek Saat Keramas, Bagaimana Caranya?

Ada lebih dari 55 juta orang di dunia mengidap demensia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Shower (ilustrasi). Tidak dapat mencium aroma wangi sampo saat mandi dan keramas di kamar mandi dapat menjadi tanda demensia.
Foto: www.freepik.com
Shower (ilustrasi). Tidak dapat mencium aroma wangi sampo saat mandi dan keramas di kamar mandi dapat menjadi tanda demensia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demensia merupakan penyebab kematian terbesar ketujuh di dunia. Selain itu, demensia juga merupakan salah satu penyebab disabilitas dan ketergantungan di antara lansia dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Salah satu tanda dari demensia bisa dikenali ketika mandi.

WHO mengungkapkan, ada lebih dari 55 juta orang di dunia mengidap demensia. Selain itu, penambahan kasus demensia baru bisa mencapai hampir 10 juta kasus setiap tahun.

Baca Juga

Demensia merupakan istilah payung yang menaungi sekumpulan penyakit yang bisa memengaruhi daya ingat, cara berpikir, hingga kemampuan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Hingga saat ini, belum ditemukan obat atau terapi untuk menyembuhkan demensia.

Diagnosis demensia umumnya tak hanya memengaruhi kualitas hidup penderitanya, tetapi juga keluarga atau orang-orang terdekat mereka. Mengingat demensia akan terus memburuk seiring waktu, semakin cepat demensia ditemukan dan diobati akan semakin baik.

Mengecek Tanda Demensia Saat Mandi

Agar demensia bisa ditemukan lebih awal, salah satu hal yang penting untuk dilakukan adalah mewaspadai tanda atau gejalanya. Salah satu tanda demensia yang paling sering terjadi adalah penurunan daya ingat atau mudah lupa.

Menurut sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari University of Chicago, penurunan indra penciuman juga bisa menjadi tanda demensia. Orang-orang patut curiga bahwa indra penciuman mereka menurun bila mereka tidak dapat mencium aroma wangi sampo saat mandi dan keramas di kamar mandi.

Studi terbaru ini melibatkan 515 orang berusia lanjut sebagai partisipan. Studi ini menemukan bahwa penurunan indra penciuman dapat memberi petunjuk adanya respons peradangan di otak. Seperti diketahui, peradangan merupakan bagian dari proses neurodegeneratif yang terjadi pada kasus demensia, seperti penyakit Alzheimer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement