REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuksesan film Barbie memberikan jalan bagi Mattel untuk memproduksi beragam proyek film yang diadaptasi dari berbagai lini mainan mereka. Akan tetapi, aksi mogok yang dilakukan para penulis dan aktor di Hollywood berpotensi menunda jalannya proyek-proyek film Mattel tersebut.
Mattel merupakan perusahaan yang menaungi sejumlah brand mainan ikonik, mulai dari Barbie hingga Hot Wheels. Belum lama ini, Mattel mengonfirmasi akan memproduksi 14 film baru yang sebagian besarnya diadaptasi dari lini mainan populer mereka, seperti Barney, Polly Pocket, dan Hot Wheels.
Bertepatan dengan diumumkannya proyek-proyek film terbaru Mattel, para penulis dan aktor di Hollywood masih melakukan aksi mogok di Hollywood. Aksi mogok ini dilakukan untuk menuntut upah yang lebih baik, khususnya upah dari penayangan film atau serial karya mereka di layanan streaming.
Aksi mogok yang dilakukan oleh para penulis dan aktor di Hollywood masih berlangsung hingga saat ini. Oleh karena itu, pengerjaan berbagai proyek film, termasuk proyek film terbaru Mattel, harus mengalami penundaan untuk sementara waktu.
"Kami telah membuat kemajuan yang signifikan sebelum aksi mogok terjadi dan berharap dapat kembali membuat kemajuan setelah aksi mogok selesai. Kami akan memantau situasi dan melakukan penyesuaian terhadap situasi itu," jelas CEO Mattel Ynon Kreiz, seperti dilansir AceShowbiz pada Jumat (28/7).
Terkait kesuksesan Barbie di layar lebar, Kreiz mengatakan Mattel belum bisa mengumumkan perolehan keuntungan dari penayangan film tersebut. Selain itu, Kreiz juga enggan untuk berbicara mengenai rencana sekuel film Barbie meski film tersebut mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para penonton.
"Mungkin masih terlalu dini untuk bicara mengenai sekuel. Tapi jelas, kesuksesan film ini akan membuka lebih banyak kesempatan," ujar Kreiz.