Senin 24 Jul 2023 12:05 WIB

Viral Kisah di Internet, Bayi 2 Bulan Diberi Antimo Agar Ortu Bisa Nonton di Bioskop

Orang tua yang matang secara emosi akan mempertimbangkan perilakunya demi anak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Menonton di bioskop (ilustrasi). Di Internet, beredar cerita tentang orang tua yang memberikan antimo kepada bayinya yang berusia dua bulan agar orang tuanya dapat menonton di bioskop dengan tenang.
Foto: Prayogi/Republika.
Menonton di bioskop (ilustrasi). Di Internet, beredar cerita tentang orang tua yang memberikan antimo kepada bayinya yang berusia dua bulan agar orang tuanya dapat menonton di bioskop dengan tenang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar tentang orang tua yang tega mencekoki buah hatinya yang masih berusia 2 bulan dengan antimo agar dia bisa tidur selama nonton di bioskop menjadi pembicaraan hangat di Twitter. Hal itu pertama kali diungkap oleh akun influencer @JennyJusuf pada 20 Juli 2023.

Semua bermula ketika Jenny membuka obrolan tentang orang tua egois yang memaksa membawa bayi atau anak menonton film horor atau film yang tidak pantas ditonton anak. Kemudian muncul berbagai macam komentar kepadanya dari para followers-nya di media sosial. Salah satu yang bikin geleng-geleng kepala adalah sebagai berikut:

Baca Juga

"Punya kenalan, dia punya anak umur 2 bulan dibawa ke bioskop. Sepanjang film bisa tidur pules, dia buat Story (Instagram Story-Redaksi). Sampai teman-teman heran kok bisa bayi umur 2 bulan anteng gak nangis gak rewel, ternyata dikasi obat antimo biar tidur".

Jenny pun merespons dengan emosional. "Luar biasa emang ortu-ortu brengs*k ini, Gak apa-apa deh ya aku pake kata brengs*k, sumpah kasian banget bayinya! Hadeh emosi!," kata dia.

Menanggapi kasus itu, psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga, Katarina Ira Puspita menilai orang tua tersebut belum memiliki kematangan emosi yang baik. Pasalnya, orang tua yang matang akan memperhatikan kebutuhan anak fisik dan emosional, serta menempatkan kebutuhan anak sebagai prioritas dibandingkan kebutuhan mereka sendiri.

Orang tua yang matang secara emosi juga akan mempertimbangkan apakah tindakan yang mereka lakukan akan memengaruhi anak mereka atau tidak. “Pada kasus ibu yang memberikan anaknya antimo terlihat bahwa ibu lebih mengutamakan kepentingannya sendiri,” kata Katarina saat dihubungi Republika.co.id, Senin (24/7/2023).

Katarina mengamini bahwa menjadi orang tua baru memang tidak mudah. Mereka mungkin stres dan juga butuh hiburan, seperti menonton bioskop. Karenanya, penting bagi sepasang suami-istri untuk saling pengertian dan menjadi tim yang baik.

Misalnya ketika sang ibu ingin menonton suatu film, dia bisa bicara kepada suami. Jadi ibu bisa pergi saat suami ada di rumah dan jam tidur anak, sehingga anak tetap ada yang menjaga.

"Atau juga bisa pergi bersama anak dan suami ke mal, lalu anak menghabiskan waktu bersama ayahnya saat ibu ke bioskop selama 1-2 jam,” kata Katarina.

Adapun jika solusi tersebut tidak bisa dilakukan, dia menilai, orang tua perlu mengkaji kembali hal-hal yang menjadi prioritas hidupnya. Karena ketika sudah memiliki momongan, orang tua yang berpikir matang akan mempertimbangkan tindakan yang dilakukan dan dampaknya bagi orang lain, termasuk buah hati.

“Coba kaji lagi apakah menonton bioskop lebih penting dari anak? Apakah hiburan hanya bisa didapatkan dengan menonton bioskop? Kalau beri anak antimo, bagaimana dampaknya untuk anak? Saya kira penting bagi orang tua untuk menunda keinginan dan memilih prioritas,” kata Katrina.

Dia menjelaskan, setiap tindakan yang diambil memiliki konsekuensi. Begitu pula memiliki anak, pasti ada konsekuensi yang mengiringi yaitu berkurangnya waktu untuk diri sendiri. Katarina mengajak para orang tua untuk menikmati proses tersebut, karena kedepannya anak tidak akan selamanya bergantung pada orang tua.

“Ada waktunya nanti ia akan memilih untuk menghabiskan waktu sendiri atau bersama teman. Oleh karena itu saat anak masih kecil dan maunya bersama orangtua, gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya bersama anak,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement