REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku anak yang kurang sopan atau rewel di dalam pesawat bisa memunculkan perasaan tidak nyaman bagi penumpang lain. Sebagai contoh, anak menendang-nendang kursi di depannya, memanjat-manjat kursi di dalam pesawat, hingga memainkan tombol pemanggil pramugari.
Apa yang harus dilakukan bila berada dalam situasi seperti ini? Menurut mantan pramugara, Bobby Laurie, perilaku anak yang nakal dan tidak sopan bisa terasa sangat menyebalkan. Akan tetapi, bukan berarti situasi seperti ini harus dihadapi dengan sikap yang keras.
Bila berada dalam situasi seperti ini, Laurie mengatakan hal yang perlu dilakukan adalah melakukan pendekatan kepada orang tua dengan sikap yang baik dan sabar. Berikan sinyal kepada orang tua bahwa perilaku anak mereka cukup mengganggu penumpang lain, dan bila perlu tawarkan bantuan.
"Meneruskan masalah ini ke awak kabin merupakan upaya terakhir," ujar Laurie, seperti dilansir The Sun, Ahad (11/6/2023).
Lebih lanjut, Laurie mengingatkan bahwa perjalanan udara menjadi cukup menegangkan akhir-akhir ini. Sedikit empati dapat melakukan banyak hal untuk memuluskan semuanya.
Bila orang tua tampak tak bisa menenangkan anak, para pramugara dan pramugari bisa membantu menenangkan anak dengan beberapa cara. Sebagian di antaranya adalah memberikan camilan, jus, atau mainan untuk anak tersebut.
Awak kabin senior dari Norwegian Air, Liliana Chantre, juga membagikan trik untuk orang tua agar anak mereka bisa tenang selama penerbangan. Bila usia anak masih bayi atau balita, orang tua sebaiknya membawa headphone dengan fitur noise cancelling untuk anak mereka.
"Itu akan membantu mereka merasa lebih tenang dan rileks, serta membantu mengatasi perubahan tekanan," kata Chantre.
Hal lain yang juga bisa dilakukan adalah membawa balsam lavender. Pramugari Lee Allen mengatakan balsam lavender ini bisa dioleskan pada pelipis anak, khususnya saat melakukan penerbangan malam. Efek menenangkan dari balsam lavender bisa membantu anak tidur lebih mudah selama di pesawat.