REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayam Goreng Berkah Rachmat termasuk salah satu kuliner legendaris dari Jakarta. Berdiri sejak tahun 1960-an, ayam goreng ini memiliki banyak penggemar.
Untuk bersantap di rumah makannya saja, penggemar harus mengantre, bahkan sampai ada daftar tunggu. Bagaimana sejarah hadirnya restoran ayam goreng ini?
Pemilik usaha Ayam Goreng Berkah Rachmat, Febry Setiawan, menjelaskan awalnya usahanya ini didirikan oleh almarhum kakeknya bernama Rachmat, seorang mantan tentara kemerdekaan. Pada waktu tugas kemiliteran, sang kakek ditugasi di bagian dapur untuk memasak makanan khusus para tentara.
Menurut Febry, keahlian sang kakek memang memasak. Setelah kemerdekaan, kakek Febry mulai berjualan makanan sekitar tahun 1962. Di saat bersamaan, sang kakek mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pemasok makanan siang para pekerja bangunan Gelora Bung Karno (GBK).
"Momen itu membuat kami jadi dikenal di masyarakat, Jakarta Selatan khususnya," ungkap Febry dalam acara Jelajah Rasa Resto Juara Khas Jakarta dan Konferensi Pers GoFood Kenalkan Koleksi Juara Lokal, di Jakarta, Kamis (26/5/2023).
Setelah itu, kakey Febry membuka warung pada 1970-an di Terminal Blok M, Jakarta Selatan. Namun, kala itu mereka hanya berjualan di bawah tenda yang bisa di buka-pasang.
Ketika usahanya semakin berkembang, kakek Febry membuka lokasi baru di Melawai. Sepanjang 1970 hingga 2010, warung Ayam Goreng Berkah Rachmat masih semi permanen. Lalu, pada 2011, mereka memberanikan diri menyewa tempat di Melawai, Jakarta Selatan.
"Dari tenda, semi permanen, hingga pindah ke gedung tiga lantai," kata Febry yang kemudian bergabung sebagai Mitra Usaha GoFood.