Yeoh juga membahas standar ganda dalam industri film. Ia menyoroti pria kerap diberi lebih banyak kesempatan daripada wanita meskipun proyek mereka gagal.
"Ada banyak film besar yang mengalami kerugian besar, namun mereka tetap melakukan hal yang sama," kata dia.
Menurut Yeoh, banyak studio terjerat dalam zona nyaman. Mereka mengira film-film berkualitas itu harus beranggaran besar, penuh adegan kekerasan, banyak CGI.
"Tapi kenyataannya tidak. Film pada dasarnya bercerita. Dalam Everything Everywhere All at Once, meskipun kami melakukan perjalanan dengan banyak cerita, tema utamanya adalah cinta," jelas Yeoh.
Film Everything Everywhere All at Once bercerita tentang seorang perempuan imigran asal Tiongkok di AS, Evelyn (Michelle Yeoh), yang terbawa ke dalam petualangan yang tak terduga dan dianggap sebagai satu-satunya yang bisa menyelamatkan dunia dengan menjelajah ke semesta lain. Film ini diproduksi oleh Russo Brothers, dan juga diperankan Stephanie Hsu, Ke Huy Quan, Jenny Slate, Harry Shum Jr, James Hong, serta Jamie Lee Curtis sebagai peran pendukung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
