REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung sering digambarkan sebagai keadaan darurat yang terjadi tiba-tiba. Meskipun hal ini sering terjadi, penelitian menunjukan bahwa pasien juga bisa mengalami beberapa gejala awal sebelumnya.
Sebagai contoh, sebuah survei terhadap lebih dari 500 wanita yang selamat dari serangan jantung menemukan bahwa 95 persen dari pasien ini melihat tanda-tanda peringatan sebulan atau lebih sebelum kejadian, menurut Harvard Medical School. Ahli Jantung di The Cardiac Clinic London Bridge Hospital, Profesor Gerald Carr-White, mengatakan lebih dari 50 persen kasus serangan jantung memiliki gejala sebelumnya.
Gejala-gejala ini telah biasanya terjadi dalam beberapa hari, pekan, dan bahkan hingga berbulan-bulan sebelum serangan jantung. Hanya saja, waktunya bervariasi dari orang ke orang.
"Gejala-gejala ini telah terlihat lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria dalam sejumlah penelitian, dan karena sering kali hilang dalam waktu singkat, gejala-gejala ini sering kali diabaikan dan tidak disadari oleh mereka yang mengalaminya," kata Carr-White, seperti dilansir laman Express, Sabtu (20/5/2023).
Pakar tersebut mengatakan bahwa tanda-tanda awal dapat berupa sesak dada atau sesak napas saat beraktivitas atau stres. Namun, survei dari Harvard Medical School mengidentifikasi kelelahan yang tidak biasa sebagai tanda yang paling menonjol, yang menyasar 71 persen peserta.
Alasan mengapa pasien mungkin mulai mengalami kelelahan adalah karena tekanan ekstra yang diberikan pada jantung. Organ ini terus berusaha memompa darah, sementara ada area aliran darah yang tersumbat, sehingga membuat tubuh terasa lelah.