Senin 09 Jun 2025 11:02 WIB

Benarkah Penyakit Jantung pada Wanita Lebih Mematikan?

Gejala serangan jantung pada wanita sering kali berbeda dari nyeri dada klasik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Serangan jantung (ilustrasi). Ada delapan fakta penting yang harus diketahui setiap wanita tentang melindungi jantung.
Foto: Foto : MgRol112
Serangan jantung (ilustrasi). Ada delapan fakta penting yang harus diketahui setiap wanita tentang melindungi jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu pada wanita. Women’s Heart Foundation mencatat, penyakit jantung koroner mengakibatkan kematian lebih dari tinggi pada perempuan yakni mencapai 42 persen, dibandingkan laki-laki yang hanya 24 persen.

Dokter spesialis jantung dr Dmitry Yaranov MD mengatajan hingga kini masih banyak perempuan yang tidak mengenali gejalanya. Karenanya agar bisa melindungi kesehatan jantung dan tidak terlambat ditangani, penting bagi perempuan untuk mengetahui gejalanya.

Baca Juga

Yaranov kemudian membagikan delapan fakta penting yang harus diketahui setiap wanita tentang melindungi jantung. Berikut rinciannya seperti dilansir laman Hindustan Times, Senin (8/6/2025):

1. Penyakit jantung pembunuh utama

Yaranov mengatakan, banyak wanita yang merasa penyakit jantung bukanlah ancaman mematikan. Padahal faktanya, jantung merupakan penyebab utama kematian pada wanita. “Banyak yang masih percaya bahwa penyakit jantung adalah penyakit pria. Sudah waktunya untuk mematahkan mitos itu,” kata dia.

2. Gejalanya unik

Menurut Yaranov, gejala serangan jantung pada wanita sering kali berbeda dari nyeri dada klasik. Wanita mungkin mengalami mual, kelelahan, pusing, atau sesak napas, yang menyebabkan kesalahan diagnosis.

3. Serangan jantung lebih mematikan bagi wanita

Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal dalam tahun pertama setelah serangan jantung, sebagian karena gejalanya sering terlewatkan atau tidak diobati.

4. Penyumbatan arteri terjadi dengan cara berbeda pada wanita

Penumpukan plak di arteri wanita terjadi secara berbeda dibanding pria. Tes-tes jantung standar pun didasarkan pada pola penyakit pria, sehingga sering kali tidak akurat bagi wanita.

5. Stres dan kesehatan emosional jadi faktor risiko

Bagi perempuan, kecemasan dan depresi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun sayangnya, menurut Yaranov, hal ini sering kali tidak diperhitungkan dalam evaluasi kesehatan jantung.

6. Risiko meningkat tajam setelah menopause

Penurunan hormon estrogen menghilangkan lapisan perlindungan alami bagi jangung. Hal ini kemudian meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi, kolesterol, dan serangan jantung.

7. Perawatan minim

Menurut Yaranov, wanita lebih jarang mendapat pengobatan yang menyelamatkan nyawa. Mulai dari pemberian obat, pemasangan stent, hingga CPR, wanita jarang menerima perawatannya dibanding pria. Padanal kebutuhan mereka sama besar.

8. Penyakit jantung dapat dicegah

Kabar baiknya, sebagian besar penyakit jantung bisa dicegah. Gaya hidup sehat untuk jantung, pemeriksaan rutin, dan memperhatikan gejala dan sinyal tubuh dapat menyelamatkan nyawa.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement