REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band Coldplay telah mengumumkan bakal menggelar konser musik perdananya di Jakarta, Indonesia. Band asal Inggris beranggotakan Chris Martin (vokal), Jonny Buckland (gitar), Guy Berryman (bas), dan Will Champion (drum) itu menyapa para penggemar di Tanah Air lewat video yang diunggah di akun Instagram promotor PK Entertainment, @pkentertainment.id, Selasa (9/5/2023).
"Halo, apa kabar? Semua yang sedang menonton di Indonesia. Kami sangat bersemangat untuk mengumumkan konser pertama kami di negara indah kalian. Kami akan ada di Indonesia, di Jakarta, pada 15 November. Dan kami berharap bisa bertemu kalian di sana. Terima kasih," ujar Chris Martin, sang vokalis, mewakili rekan-rekannya.
Konser di Jakarta merupakan bagian dari tur dunia Coldplay yang bertajuk "Music of the Spheres". Sepanjang Mei hingga November 2023, Coldplay singgah ke berbagai kota lintas negara, termasuk Coimbra, Barcelona, Manchester, Cardiff, Napoli, Milan, Zurich, Tokyo, dan masih banyak kota lainnya.
Lewat situs resmi www.coldplay.com/tour, band yang memopulerkan lagu "Yellow" tersebut menyampaikan dua konsep utama yang diusung pada tur dunia "Music of the Spheres" yakni inklusivitas dan berkelanjutan. Coldplay mewujudkannya lewat aksi nyata di konser.
Band menyampaikan misi agar konsernya dapat diakses oleh semua orang, dan agar semua orang mendapatkan pengalaman terbaik. Di setiap pertunjukan, band menghadirkan juru bahasa isyarat lokal agar penonton yang merupakan difabel rungu atau mengalami kesulitan mendengar tetap dapat merasakan koneksi dengan musik Coldplay.
Selain itu, Coldplay bekerja sama dengan KultureCity untuk menyediakan tas sensorik dan stasiun perlindungan sensorik bergerak bagi penonton yang memiliki kepekaan sensorik. Untuk penonton difabel netra atau rabun, band menawarkan tur sentuh sebelum pertunjukan.
Terkait aspek berkelanjutan, Coldplay berupaya menjadikan tur musiknya menghasilkan emisi karbon serendah mungkin. Caranya termasuk dengan melakukan daur ulang secara ekstensif, mendukung teknologi hijau baru, dan mengembangkan metode tur baru yang berkelanjutan dan rendah karbon.
"Kami berjanji untuk mengurangi emisi langsung tur lebih dari 50 persen, dibandingkan dengan tur kami sebelumnya (2016-2017), bekerja sama dengan mitra dan pemasok kami untuk mengurangi dampak dan emisi karbon sebanyak mungkin," kata Coldplay.
Meski begitu, Coldplay menyadari tur musik mereka akan tetap memiliki jejak karbon yang signifikan. Karena itu, Coldplay mengupayakan agar turnya bisa menghasilkan proyek pendukung terkait reboisasi, penanaman kembali, konservasi, regenerasi tanah, penangkapan dan penyimpanan karbon, serta energi terbarukan. Sebagai bagian dari ikrar itu, tur akan mendanai penanaman (dan perlindungan seumur hidup) jutaan pohon baru, tepatnya satu pohon untuk setiap tiket yang terjual.