REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coldplay kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan merilis ulang sejumlah album mereka dalam format piringan hitam ramah lingkungan. Seluruh rilisan ini dibuat menggunakan botol plastik daur ulang melalui teknologi EcoRecord.
Band asal Inggris yang dipimpin Chris Martin tersebut akan merilis ulang album-album mereka dalam bentuk piringan hitam bening seberat 140 gram, yang sepenuhnya terbuat dari recycled polyethylene terephthalate (rPET). Teknologi cetak injeksi milik EcoRecords memungkinkan proses produksi yang menghasilkan emisi karbon 85 persen lebih rendah dibanding produksi vinil tradisional.
Beberapa album yang akan dirilis ulang dalam format ramah lingkungan ini antara lain Parachutes (2000), A Rush of Blood to the Head (2002), X&Y (2005), Viva La Vida (2008), Mylo Xyloto (2011), Ghost Stories (2014), A Head Full of Dreams (2015), Everyday Life (2019), dan Music of the Spheres (2021). Seluruhnya kini sudah dapat dipesan secara preorder, demikian seperti dilansir laman NME, Jumat (20/6/2025).
Setiap piringan hitam 140 gram ini dibuat dari rata-rata sembilan botol plastik rPET yang telah dibersihkan, diolah menjadi potongan mikro, lalu dicetak menjadi rekaman musik. Selain ringan dan tahan lama, material ini juga dirancang untuk mengurangi emisi saat pengiriman dan dampak lingkungan di akhir masa pakainya.
Coldplay sebelumnya juga menggunakan format ini untuk album mereka tahun 2024, Moon Music, yang menjadi rilisan pertama di dunia dalam format EcoRecord rPET 140 gram. Sementara itu, Coldplay baru saja membawakan lagu "Speed Of Sound" secara penuh untuk pertama kalinya sejak 2016. Lagu yang dirilis sebagai singel utama dari album X&Y tersebut sempat jarang dibawakan secara utuh karena Chris Martin mengaku tak pernah merasa puas dengan versi live-nya. Penampilan terbaru mereka di El Paso menjadi kali pertama lagu ini dimainkan secara penuh dalam hampir satu dekade.
Coldplay juga dijadwalkan tampil dalam serangkaian konser stadion di Inggris pada Agustus mendatang, termasuk di Craven Park Stadium, Hull, dan Wembley Stadium, London. Konser ini merupakan bagian dari tur dunia Music Of The Spheres yang kini memegang rekor sebagai tur rock terbesar sepanjang masa, dengan pendapatan mencapai 945,7 juta dolar AS dan lebih dari 8,8 juta tiket terjual sejak Maret 2022.
Dalam wawancara eksklusif dengan NME tahun lalu, Chris Martin menyatakan Coldplay masih berencana merilis total 12 album. Namun, a juga mengisyaratkan adanya satu proyek tambahan berupa musikal, yang kemungkinan dirilis setelah album ke-12 karena proses produksinya yang lebih kompleks.