Selasa 09 May 2023 12:53 WIB

Perempuan Berisiko Kena Lupus Sembilan Kali Lebih Banyak Dibanding Pria

Lupus bisa menyerang siapa saja, tapi umumnya adalah perempuan.

Konsultasi kesehatan gratis bagi penyandang lupus dan low vision saat acara World Lupus Day/ilustrasi.
Foto: Abdan Syakura
Konsultasi kesehatan gratis bagi penyandang lupus dan low vision saat acara World Lupus Day/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perempuan berrisiko terkena penyakit lupus sembilan kali lebih banyak dibandingkan laki-laki."Lupus bisa menyerang siapa saja, tapi umumnya adalah wanita dengan perbandingan sembilan banding satu dengan laki-laki," kata dokter spesialis penyakit dalam, dr. Anna Ariane, SpPD-KR.

Dalam acara diskusi tentang penyakit lupus yang diikuti secara daring di Jakarta, Anna mengatakan orang yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit autoimun jenis apa pun akan lebih mudah terserang penyakit lupus.

Baca Juga

Ia menjelaskan penyakit lupus umumnya terjadi kepada pasien dalam rentang usia 20-40 tahun. "Bahkan di beberapa kasus juga banyak terdapat lupus yang menyerang anak dengan usia di bawah 18 tahun," tambah dokter yang praktik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.

Meskipun lupus bukan merupakan penyakit menular, penyakit lupus dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan kekurangan vitamin D.

Ia mengatakan penyakit lupus tergolong dalam penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi karena pada dasarnya penyakit ini disebabkan oleh antibodi yang berproduksi secara spontan dalam tubuh."Penyakit ini tidak dapat sembuh secara total, targetnya adalah terkendali seperti diabetes yang diobati sampai gula darah normal dengan dosis obat serendah mungkin," ujarnya.

Penyakit lupus diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 10 Mei. 

Diharapkan kepada seluruh pasien lupus agar tetap semangat dalam berusaha mencapai kesembuhan agar tetap produktif seperti orang pada umumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement