REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkawinan sedarah bisa terjadi akibat banyak faktor, baik yang diinginkan maupun tidak. Di Banten, seorang pria yang merupakan penjual nasi goreng di Banten menghamili anak perempuannya dan kemudian lahirlah bayi yang cacat.
Pria tersebut kemudian membunuh bayinya. Dilansir dari laman CPTSD Foundation, Senin (1/5/2023), seks antara dua anggota keluarga dekat yang mengakibatkan kehamilan, konsekuensinya sangat besar terhadap bayi.
Perubahan genetik yang merupakan konsekuensi perkawinan sedarah biasanya memang membutuhkan beberapa generasi perilaku inses untuk muncul dalam sebuah keluarga. Akan tetapi, itu juga bisa menjadi konsekuensi instan bagi anak yang lahir.
Inses berbahaya dalam banyak hal, termasuk secara genetik. Ketika dua orang yang berkerabat dekat berhubungan seks lalu terjadi kehamilan akan ada peningkatan risiko kelainan gen resesif. Alasannya melibatkan cara gen diturunkan dari orang tua ke anak.
Anak-anak menerima satu salinan gen dari setiap orang tua. Biasanya, gen untuk pembentukan hal-hal seperti sistem autoimun diwariskan dari masing-masing orang tua, dengan materi genetik yang berbahaya digantikan oleh materi dominan. Hasilnya adalah individu sehat yang menyimpan kesalahan genetik resesif.
Ketika hamil, sang ibu akan menurunkan variasi genetik, dan gen resesif yang mereka miliki mungkin bergabung menjadi dominan pada anak mereka, menyebabkan banyak jenis cacat bawaan. Berikut ini daftar beberapa cacat lahir yang disebabkan oleh inses. Perlu diketahui bahwa tidak semua variasi menyebabkan masalah yang parah bagi anak-anak inses, tetapi banyak yang mengalaminya.
1. Skor IQ lebih rendah
Perkawinan sedarah dapat berdampak negatif terhadap kemampuan intelektual anak, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan gangguan perkembangan.
2. Mata biru
Meskipun mewarisi mata biru dari gen resesif masing-masing orang tua tidak berbahaya, hal itu juga dapat disebabkan oleh inses.
3. Cystic fibrosis
Cystic fibrosis adalah penyakit parah yang mengancam jiwa. Penyakit keturunan ini memengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Gangguan tersebut menyebabkan cairan ini menjadi kental dan lengket, bisa menyumbat paru dan sistem pencernaan.
4. Kelahiran prematur
Anak-anak inses berada berisiko lahir prematur dan kurus serta berukuran kecil. Bayi yang lahir dari pasangan inses juga cenderung memiliki kelainan bentuk fisik.