Ahad 30 Apr 2023 16:30 WIB

Seks Oral Jadi Faktor Utama dalam Epidemi Kanker Tenggorokan di AS

Angka kanker tenggorokan di AS meningkat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Pemeriksaan leher (Ilustrasi). AS mengalami peningkatan pesat pada kanker orofaringeal, sejenis kanker tenggorokan dalam dua dekade terakhir.
Foto: www.freepik.com
Pemeriksaan leher (Ilustrasi). AS mengalami peningkatan pesat pada kanker orofaringeal, sejenis kanker tenggorokan dalam dua dekade terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seks oral menjadi faktor terbesar dalam peningkatan kanker tenggorokan di Amerika Serikat (AS). Profesor di Institut Kanker dan Ilmu Genomik University of Birmingham Hisham Mehanna melihat adanya peningkatan pesat pada kanker orofaringeal, sejenis kanker tenggorokan dalam dua dekade terakhir. Bahkan, dia menyebut peningkatan kasus ini sebagai epidemi di AS dan Inggris.

"Untuk kanker orofaringeal, faktor risiko utamanya adalah jumlah pasangan seksual seumur hidup, terutama seks oral. Mereka yang memiliki enam atau lebih pasangan seks oral seumur hidup 8,5 kali lebih mungkin mengembangkan kanker orofaringeal daripada mereka yang tidak melakukan seks oral," kata Mehanna, dikutip People, Ahad (30/4/2023).

Baca Juga

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan 70 persen kanker orofaringeal di AS disebabkan oleh HPV atau human papillomavirus. HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum dengan tiga juta kasus baru di AS setiap tahun.

Banyak orang akan menjalani hidup mereka tanpa mengetahui bahwa mereka memiliki HPV. Namun, bagi sebagian orang, HPV dapat berkembang menjadi kanker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement