Jumat 28 Apr 2023 14:15 WIB

Tips Kembali ke Rutinitas Setelah Libur Panjang Agar tak 'Kagok'

Aktivitas rutin perlu dibiasakan lagi misalnya tidur pada jam yang sama setiap malam.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Keluarga selesai berlibur (ilustrasi), Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk kembali ke rutinitas harian setelah libur Lebaran.
Foto: Mgrol101
Keluarga selesai berlibur (ilustrasi), Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk kembali ke rutinitas harian setelah libur Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembali ke rutinitas setelah menjalani liburan mungkin membuat sebagian orang sulit menemukan ritme yang tepat. Berikut cara untuk membantu mengatur ulang ritme dan tetap menjaga kesehatan setelah liburan, dikutip dari laman Southwest General, Jumat (28/4/2023):

1. Kembali melakukan kebiasaan harian

Baca Juga

Aktivitas rutin perlu kembali dibiasakan, seperti tidur pada jam yang sama setiap malam dan juga punya jadwal bangun teratur di keesokan harinya. Merancang persiapan menu makanan juga akan memudahkan kembali ke ritme harian, sekaligus menjaga asupan gizi. Itu semua bertujuan membuat seseorang merasa lebih mengendalikan hidup dan jadwalnya, mengurangi kecemasan dan kelelahan.

2. Cek kondisi kesehatan

Tidak ada salahnya menjadwalkan pengecekan kondisi kesehatan seusai liburan, supaya mendapat informasi menyeluruh tentang tubuh. Janji temu dengan dokter juga memungkinkan pemantauan berkelanjutan terhadap masalah kesehatan tertentu.

Kunjungan ke profesional medis pun memberi kesempatan untuk mendiskusikan banyak hal setelah musim liburan. Misalnya, jika selama liburan ada masalah pencernaan, ada kebiasaan makan yang berbeda, atau ingin membuat rencana penurunan berat badan.

3. Tetap jaga higienitas

Musim liburan lazimnya diisi dengan bertandang ke lokasi wisata yang ramai dan banyak kunjungan ke kerabat. Paparan kuman bisa saja terjadi selama liburan dan memengaruhi kesehatan. Setelah musim liburan berlalu, penting untuk mengambil tindakan.

Caranya, tetap jaga higienitas untuk membantu mencegah penyebaran kuman dan bakteri. Ini termasuk mencuci tangan secara teratur, menggunakan hand sanitizer saat sabun dan air tidak tersedia, serta menghindari menyentuh wajah dengan tangan.

4. Cukup tidur

Periode pascaliburan bisa memicu stres bagi banyak orang, sehingga cukup istirahat amat diperlukan. Tidur adalah waktu perbaikan bagi tubuh, mempersiapkan otak agar berfungsi baik di hari berikutnya, serta memberi waktu pada sistem kekebalan untuk menghasilkan protein yang memerangi infeksi dan peradangan.

Jumlah tidur yang cukup tergantung pada usia, meskipun kebanyakan orang dewasa harus tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Waktu tersebut akan memberi tubuh waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang dan memperbaiki dirinya sendiri.

5. Kembali rutin berolahraga

Seusai liburan, kebiasaan berolahraga perlu kembali dilakukan. Setelah banyak makan dan minum, serta begadang sepanjang waktu selama liburan, olahraga merupakan cara yang bagus untuk mengatur ulang kesehatan.

Berolahraga secara teratur bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental, memperbaiki tingkat energi, kualitas tidur yang lebih baik, mengurangi stres, dan menjaga berat badan yang sehat. Aktivitas fisik pun meningkatkan mobilitas dan stamina, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, menurunkan tingkat tekanan darah, serta menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot.

6. Ubah kebiasaan makan

Menikmati kue kering memang menjadi salah satu bagian paling menyenangkan di musim liburan, tapi itu bisa berimbas pada pola makan sehat. Mengubah kebiasaan makan dan kembali ke pola makan sehat adalah hal yang paling penting usai liburan.

Mengonsumsi makanan sehat memiliki banyak manfaat kesehatan jangka panjang. Itu dapat membantu mencapai kesehatan yang lebih baik, menurunkan risiko penyakit kronis, meningkatkan energi, memperbaiki pencernaan, dan membantu menurunkan berat badan.

Untuk melakukan penyesuaian kebiasaan makan kembali, caranya yakni makan porsi kecil sepanjang hari. Ganti camilan olahan serta bergula dengan pilihan yang lebih sehat seperti buah atau sayuran, serta masukkan lebih banyak bahan segar ke dalam menu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement