Rabu 19 Apr 2023 19:02 WIB

Pramugari: Jangan Mau Bawakan Barang Penumpang Lain, Ingat Locked Up Abroad

Pramugari mengingatkan ada beberapa hal yang harus dihindari saat naik pesawat.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (19/4/2023). Penumpang pesawat diingatkan untuk tidak membawakan barang orang lain dengan alasan apapun.
Foto:

Orelus mengatakan meskipun Anda yakin kota-kota yang dikunjungi aman, tetapi ada terlalu banyak variabel yang tidak ingin dia ambil risikonya. "Jika saya mengunggah tentang itu, jangan khawatir, saya sudah beranjak dari sana," ujar Orelus.

Satu hal lain yang dilihat Orelus saat bekerja sebagai pramugari adalah orang-orang berjalan tanpa alas kaki saat berada di dalam pesawat. Orelus menyarankan untuk tidak melakukannya, terutama di toilet pesawat karena sangat kotor.

Pramugari itu juga mengatakan sangat memperhatikan orang yang Anda cintai saat bepergian. Dia mengatakan tidak akan pernah membiarkan orang tua tercinta bepergian sendirian.

"Ya, ada orang di bandara yang dapat membantu mereka sampai ke gerbang, tetapi pramugari terlalu banyak bekerja untuk menjaga banyak orang pada waktu yang sama,” kata Orelus.

Pramugari itu mengatakan dia tidak akan pernah mengizinkan anaknya bepergian sebagai anak di bawah umur tanpa pendamping. "Pada dasarnya di mana Anda diizinkan untuk membiarkan anak Anda bepergian yang berusia di bawah 16, 15, 14 tahun itu tergantung pada maskapainya," ujar Orelus.

Maskapai penerbangan bertanggung jawab untuk meminta seorang anggota staf menemani penumpang ciliknya ke gerbang yang tepat. Maskapai juga harus memastikan anak itu menemukan orang dewasa yang menunggunya ketika tiba di tempat tujuan.

"Sekarang, ada banyak cerita horor. Saya telah melihat anak-anak berusia lima atau enam tahun bepergian sebagai anak di bawah umur tanpa pendamping. Ada begitu banyak hal yang bisa terjadi," kata Orelus.

Pramugari itu mengatakan dia tidak akan mengambil risiko. "Kami semua bekerja dan saya tidak ingin seseorang hanya bekerja menjaga anak saya saat dalam perjalanan. Ada terlalu banyak variabel," ujar Orelus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement