Rabu 12 Apr 2023 22:41 WIB

Kebiasaan Duduk Bersila Bahaya Buat Kesehatan?

Duduk bersila dapat memberi tekanan berlebih pada otot betis.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Duduk di lantai (Ilustrasi). Selain dapat mengganggu postur tubuh, duduk bersila dirumorkan dapat meningkatkan risiko masalah bekuan darah yang mengancam jiwa.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Duduk di lantai (Ilustrasi). Selain dapat mengganggu postur tubuh, duduk bersila dirumorkan dapat meningkatkan risiko masalah bekuan darah yang mengancam jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duduk bersila kerap dianggap sebagai posisi duduk yang kurang baik. Selain dapat mengganggu postur tubuh, duduk bersila dirumorkan dapat meningkatkan risiko masalah bekuan darah yang mengancam jiwa, yaitu trombosis vena dalam atau DVT. Benarkah?

"Duduk bersila menyebabkan bekuan darah adalah sebuah mitos," jelas dokter ahli bedah vaskular, Prof Mark Whiteley, seperti dilansir Express, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Prof Whiteley mengungkapkan bahwa rumor mengenai duduk bersila dan trombosis vena dalam ini bermula dari pendapat para dokter dan perawat di masa lalu. Kala itu, mereka berpikir bahwa kebiasaan duduk bersila yang dilakukan pasien memberikan tekanan berlebih pada otot betis dan menyebabkan DVT.

"Saat ini kita tahu bahwa bekuan darah (dalam kasus DVT) terbentuk akibat kurang gerak, penyakit, dan faktor lain di rumah sakit, bukan karena menyilangkan kaki," kata Prof Whiteley.

Meski begitu, Prof Whiteley mengimbau orang-orang untuk tidak duduk bersila dalam waktu yang lama. Hal ini perlu diperhatikan, terutama oleh orang-orang yang berisiko terhadap masalah bekuan darah. Kelompok yang berisiko adalah orang yang baru saja dirawat di rumah sakit, orang yang menjalani terapi kanker, ibu hami, serta orang dengan riwayat gangguan bekuan darah di dalam keluarga.

"Tidak aktif dalam waktu lama, termasuk duduk selama beberapa jam atau terbaring di tempat tidur, bisa meningkatkan risiko Anda pada terbentuknya bekuan darah," ujar Prof Whiteley.

Hal tersebut bisa terjadi karena darah di kaki tak bergerak cukup cepat bila tubuh tak bergerak. Akibatnya, darah akan cenderung terkumpul di area kaki.

"Saya merekomendasikan semua orang untuk berdiri setiap satu atau dua jam untuk sedikit bergerak," ucap Prof Whiteley.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement