Sabtu 04 Mar 2023 20:34 WIB

Tanda Ada Gumpalan Darah Berbahaya di Tubuh, Anda akan Merasakan Sensasi Ini

Penggumpalan darah bisa sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda ada gumpalan darah di kaki (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Tanda ada gumpalan darah di kaki (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang berusia di atas 60 tahun, maupun yang kelebihan berat badan, dan perokok berisiko lebih tinggi mengalami trombosis vena dalam (DVT). Trombosis vena dalam adalah penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam.

Faktor risiko alternatif termasuk memiliki varises, minum pil kontrasepsi atau terapi penggantian hormon, dan pernah mengalami DVT sebelumnya. National Health Services (NHS) di Inggris mengatakan, kelompok yang berisiko tambahan termasuk pasien kanker dan gagal jantung. 

Baca Juga

Memiliki DVT adalah keadaan darurat medis, jadi dapatkan bantuan jika Anda mengidentifikasi salah satu dari lima gejala berikut. Gejala pertama adalah sensasi berdenyut di salah satu kaki, biasanya di betis atau paha.

Selain itu, rasa kram di kaki bisa menjadi tanda peringatan DVT. Sensasi kram biasanya terjadi di satu kaki. Beberapa orang mungkin dapat menekan pembuluh darah yang keras di area yang terkena.

Orang lain juga bisa mengalami nyeri saat menyentuh anggota tubuh yang terkena atau kulit bisa terasa hangat di sekitar area yang sakit. Gejala lainnya adalah urat bengkak yang terasa keras dan terasa perih.

Jika mengalami tanda-tanda DVT bersamaan dengan sesak napas atau nyeri dada, Anda sangat disarankan untuk segera pergi ke tenaga medis. NHS menjelaskan mengapa DVT bisa sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa. DVT bisa menjadi sangat serius karena gumpalan darah di pembuluh darah Anda bisa mengalir melalui aliran darah dan tersangkut di paru-paru Anda.

"Ini disebut emboli paru. Emboli paru bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan segera," ujar NHS.

Emboli paru-paru terjadi apabila gumpalan darah menghalangi pembuluh darah di paru-paru. Tanda-tanda emboli paru dapat meliputi nyeri di dada atau punggung bagian atas, sulit bernapas dan batuk darah. Jika emboli paru terjadi di rumah sakit, pasien akan diberikan suntikan antikoagulan sambil menunggu hasil tes.

"Antikoagulan menghentikan pembekuan darah menjadi lebih besar dan mencegah pembentukan gumpalan baru," jelas lembaga kesehatan tersebut.

Selain menjaga berat badan yang sehat, salah satu cara terbaik untuk mencegah DVT adalah dengan minum cukup cairan untuk menghindari dehidrasi. Langkah lainnya adalah dengan tetap aktif dengan berjalan kaki secara teratur untuk melancarkan peredaran darah. Semua orang disarankan untuk bangun dan bergerak setiap jam atau lebih untuk mengurangi risiko DVT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement