Sabtu 08 Apr 2023 14:00 WIB

Skrining Hipertensi, Kapan Anak Perlu Mulai Diperiksa Tekanan Darahnya?

Anak juga perlu menjalani skrining hipertensi.

Pelajar menjalani pemeriksaan tekanan darah saat skrining penyakit tidak menular (PTM) di SMPN 21 Bandung, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pelajar menjalani pemeriksaan tekanan darah saat skrining penyakit tidak menular (PTM) di SMPN 21 Bandung, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak juga bisa kena hipertensi. Prof Dr dr Partini P Trihono SpA(K) merekomendasikan agar anak menjalani pemeriksaan tekanan darah mulai usia tiga tahun sebagai skrining hipertensi atau tekanan darah tinggi.

"Biasanya, kalau anak itu sehat, rekomendasinya melakukan pengukuran tekanan darah sebagai bagian dari pengukuran kesehatan secara umum dilakukan mulai usia tiga tahun," ujar dia dalam sebuah seminar daring, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga

Tetapi, apabila anak memiliki riwayat terlahir prematur, memiliki keluarga dengan hipertensi, ada kelainan ginjal bawaan, dan sering alami infeksi saluran kemih maka pengukuran tekanan darahnya bisa dimulai sebelum usia tiga tahun. Pakar nefrologi anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo itu mengatakan, pengukuran pada anak apabila dilakukan bukan oleh dokter biasanya menggunakan alat pengukur tekanan darah yang terdiri dari dua bagian, yakni manset yang sesuai atau alat yang dililitkan pada lengan dan mesin untuk membaca tekanan darah.

"Manset itu memenuhi minimum setengah panjang lengan atas anak mulai dari bahu sampai siku, idealnya dua per tiga dari panjang lengan atas," kata dia.

Pada orang dewasa, dalam mengevaluasi tekanan darah tinggi, biasanya menggunakan satu batas angka, yakni di atas 140/90 mmHg. Sementara pada anak, tekanan darahnya bisa berbeda-beda, dipengaruhi jenis kelamin, usia, dan massa otot tubuhnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement