Jumat 17 Mar 2023 06:52 WIB

Meski Diobral, Bahan Makanan Ini tak Harus Anda Beli Ketika Belanja

Anda sebaiknya lebih cermat jika ada beberapa produk makanan yang diobral.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Belanja di swalayan (ilustrasi). Ada beberapa produk makanan yang tak mesti Anda beli meskipun harganya sedang diobral.
Foto: www.freepik.com
Belanja di swalayan (ilustrasi). Ada beberapa produk makanan yang tak mesti Anda beli meskipun harganya sedang diobral.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir semua orang menyukai diskon atau obral. Namun berhati-hatilah jika Anda hendak membeli bahan makanan yang diobral. Bisa jadi bahan makanan tersebut sudah tidak bagus kualitasnya.

Anda sebaiknya lebih cermat jika ada beberapa produk makanan yang diobral. Produk apa saja yang dimaksud? Berikut penjelasannya:

Baca Juga

1. Produk susu yang segera kedaluwarsa

Dilansir laman Eat This Not That, Rabu (15/3/2023), produk susu segar, terutama yang berada dalam wadah besar seperti susu, krim, yogurt, dan keju akan mulai rusak segera setelah dibuka dan terpapar udara.

Menurut Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS), susu dapat disimpan di lemari es hingga tujuh hari dan yogurt memiliki waktu satu hingga dua pekan. Jadi, lebih baik membayar harga normal atau memilih wadah yang lebih kecil yang tidak akan disimpan di lemari es selama berhari-hari.

2. Buah super lembut

Saat berbelanja sebagian besar jenis buah termasuk melon, mangga, alpukat, jeruk, dan buah batu (seperti buah persik, plum, dan aprikot), cara terbaik untuk menguji kematangannya adalah dengan meremasnya perlahan. Buah di bagian atas akan keluar sedikit saat ditekan, dan memantul kembali, bukan tinggal memar atau penyok.

Menurut FDA, alpukat dapat bertahan hingga empat hari di lemari es sejak tanggal pembelian. Alpukat yang terlalu matang sangat rentan terhadap memar. Kemungkinannya adalah saat Anda mengangkut alpukat murah ke rumah, rasa dan teksturnya sudah lama berlalu.

Sebaliknya, pilih buah yang berwarna hijau lebih terang dan lebih kencang. Gunakan aturan praktis yang sama untuk buah dan sayuran lembut lainnya juga.

3. Memar

Indikasi lainnya produk obral sudah tidak bagus adalah jika terlihat tanda-tanda kerusakan seperti memar gelap, bintik-bintik cokelat, atau "luka". Aturan yang sama berlaku jika terlihat layu dan kering.

Ini semua indikasi produk tersebut telah lama disimpan di toko dan tidak akan memiliki rasa, tekstur, atau nutrisi yang Anda cari. Anda lebih baik menghabiskan beberapa dolar ekstra untuk produk segar.

4. Kaleng penyok atau rusak

Tidak semua makanan kaleng aman untuk jangka panjang. Penyok dan benturan dapat terjadi, terutama jika kaleng ditangani dengan kasar selama transit. Departemen Pertanian AS (USDA) menyarankan, hindari kaleng dengan penyok yang dalam yang dapat Anda masukkan dengan jari.

Penyok tersebut dapat membiarkan bakteri yang berpotensi berbahaya seperti botulisme masuk ke dalam kaleng. Hal yang sama berlaku untuk kaleng atau stoples yang menonjol di sisi atau tutupnya.

5. Item yang tidak mungkin Anda gunakan

Banyak hal bisa sangat menarik, bahkan di toko bahan makanan. Meskipun Anda tertarik pada botol jus cranberry di rak obralan di belakang toko, tapi jika Anda tak benar-benar mengonsumsi atau memasak dengan item tersebut, jangan membelinya.

6. Item yang tidak dapat Anda simpan dengan benar

Lewatkan bahan makanan obral yang tidak memiliki ruang penyimpanan. Jika freezer Anda penuh, jangan beli es krim obralan. Es krim Anda akan meleleh jika Anda tidak dapat menyimpannya dengan benar.

7. Rempah-rempah

Meskipun rempah-rempah kering tidak akan rusak atau membusuk seperti produk segar, namun rempah-rempah kering akan kehilangan rasa, aroma, dan potensinya seiring waktu. Apalagi setelah dibuka dan terpapar udara. Jadi, pilihlah botol bumbu yang lebih kecil yang dapat Anda gunakan dalam waktu yang wajar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement