Rabu 18 Jan 2023 17:29 WIB

Pesan Makanan dari Aplikasi, Berikut 6 Hal yang Harus Diperhatikan

Pembeli disarankan terlebih dahulu menerapkan praktik keamanan makanan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Hal yang perlu diperhatikan dalam layanan pesan antar makanan. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Hal yang perlu diperhatikan dalam layanan pesan antar makanan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesan antar makanan lewat aplikasi daring menjadi hal lumrah pada era digital seperti sekarang. Agar makanan yang disantap dipastikan higienis, Anda disarankan terlebih dahulu menerapkan praktik keamanan makanan (food safety).

Spesialis urusan publik di Layanan Inspeksi dan Keamanan Pangan Departemen Pertanian AS, Meredith Carothers, mengatakan seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh manusia melemah saat melawan bakteri dan penyakit tertentu. Karenanya menerapkan food safety sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit.

Baca Juga

Sebelum mengonsumsi makanan dari layanan pesan antar, berikut enam tips food safety dari Carothers seperti dilansir AARP, Rabu (18/1/2023):

1. Periksa suhu sesaat makanan tiba

Makanan harus dikirim pada suhu yang aman untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Jika makanan tersebut dibawa pulang, periksa apakah makanan masih hangat.

Jika makanan diantar dari toko kelontong, pastikan makanan yang mudah rusak tetap dingin. Jika makanan tidak berada pada suhu yang tepat, jangan memakannya. Segera hubungi restoran atau layanan pengiriman.

"Selama bahan makanan yang mudah rusak terasa dingin saat disentuh, atau telah diantarkan dalam waktu yang cepat, itu tidak menjadi masalah. Jika Anda membawa pulang sisa makanan segeralah masukkan ke dalam kulkas dalam waktu yang aman, simpan hanya sekitar empat hari sebelum Anda menghabiskan atau membekukannya,” kata Carothers.

Sisa daging dapat didinginkan dengan aman pada suhu 4,4 Celsius hingga empat hari. Daging dan unggas yang sudah dimasak dapat disimpan di dalam freezer selama dua hingga enam bulan.

2. Cek waktu pengiriman

Jika tahu bahwa makanan yang dipesan disiapkan lebih dari dua jam sebelum kedatangan, Anda harus menghubungi perusahaan pengirim tentang masalah ini, bahkan jika makanan tersebut terasa hangat. "Jika sudah disiapkan selama lebih dari dua jam, itu melanggar aturan dan tidak akan merekomendasikan untuk memakannya," kata Carothers.

Namun, jika makanan terasa suam-suam kuku setelah disiapkan oleh restoran, dan butuh waktu 20 hingga 30 menit untuk sampai ke rumah, itu dianggap normal. Makanan bisa dipanaskan kembali berdasarkan preferensi pribadi.

3. Simpan makanan yang dibawa pulang dalam wadah kedap udara

Mungkin Anda tergoda untuk menyimpan makanan yang Anda bawa pulang dalam wadah yang sama dengan yang Anda bawa, tetapi beberapa wadah, seperti kotak styrofoam, belum tentu kedap udara dan dapat berdampak negatif pada kualitas makanan. Meskipun aman untuk menyimpan makanan dalam wadah sebelumnya, perlu diingat bahwa beberapa wadah, seperti styrofoam atau foil tidak dapat dipanaskan kembali dalam microwave.

4. Panaskan kembali makanan hingga 74 derajat Celcius

Saat memanaskan kembali dalam microwave, letakkan makanan di atas piring yang aman untuk microwave. Makanan harus dipanaskan secara merata untuk menghindari titik-titik dingin.

Memanaskan kembali dalam slow cooker tidak disarankan karena makanan mungkin berada terlalu lama di zona bahaya pertumbuhan bakteri (4 hingga 60 derajat Celsius). Sup, saus, dan kuah harus dipanaskan kembali sampai mulai mendidih.

5. Perhatikan tanda-tanda pembusukan

Sebelum menyantap makanan apa pun dari layanan pesan antar, perhatikan baik-baik apakah ada tanda-tanda pembusukan seperti jamur atau bau tidak sedap. Jika Anda melihat adanya potensi pembusukan, jangan makan makanan tersebut, dan hubungi restoran atau layanan pesan antar.

6. Cuci tangan terlebih dahulu

Selalu cuci tangan sebelum mengonsumsi makanan, sebelum dan sesudah menangani makanan mentah, atau setelah bersentuhan dengan hewan peliharaan atau dengan permukaan yang mungkin kotor.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement