Kamis 09 Mar 2023 19:46 WIB

Pelaku Diet Keto Harus Waspada, Asupan Protein Berlebih Bisa Pengaruhi Fungsi Ginjal

Diet keto termasuk salah satu pola makan tinggi protein, rendah karbohidrat.

Kombinasi telur dan alpukat merupakan salah satu makanan favorit pelaku diet keto. Ada efek jangka panjang yang bisa terjadi jika diet keto terus-menerus dilakukan.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi Yudhi Adrianto mengatakan asupan protein secara berlebihan dan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Efek sampingnya yaitu memengaruhi fungsi ginjal.

"Kalau misalnya proteinnya kelebihan, ginjal akan terjadi dekompensasi dalam filtrasinya. Lama-lama ginjalnya bisa bocor. Kalau ginjalnya bisa bocor akan terjadi gangguan fungsi ginjal ataupun penyakit ginjal," kata Yudhi dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga

Biasanya, diet dengan asupan protein tinggi dan rendah karbohidrat dapat menurunkan berat badan dengan cepat, seperti diet keto. Namun, Yudhi mengingatkan tentang efek jangka panjang yang bisa terjadi jika diet ini terus-menerus dilakukan, yakni akan berisiko terhadap metabolisme.

Apabila konsumsi protein berlebihan, maka protein tersebut akan disimpan dalam bentuk lain di dalam tubuh, yaitu dalam bentuk lemak lipoprotein. Protein berubah bentuk menjadi lemak dan disimpan di dalam jaringan adiposa atau jaringan di balik kulit, terutama biasanya disimpan di bagian kulit perut.

Yudhi mengataan kebutuhan protein orang normal berkisar 0,8 gram per kilogram berat badan. Sementara pada diet keto, protein yang dikonsumsi biasanya berkisar antara 1,5-2 gram per kilogram berat badan.

"Di dalam darah juga ada proteinnya yang disaring, di ginjal juga menyaring protein. Kalau misalnya proteinnya kelebihan, ginjal akan terjadi dekompensasi dalam filtrasinya," ujar ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta ini.

Selain tinggi protein, diet keto juga cenderung tinggi dalam konsumsi lemak. Yudhi mengatakan konsumsi lemak yang tinggi secara terus-menerus juga akan mengakibatkan peningkatan simpanan lemak di dalam tubuh. Sama seperti protein, kelebihan lemak tersebut akan disimpan dalam bentuk lipoprotein.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement