Selasa 14 Oct 2025 17:24 WIB

5 Fakta Sora, Aplikasi Mirip TikTok Tapi Khusus Video Buatan AI

Sora diklaim bisa menciptakan adegan realistis dengan gerakan dan suara yang sinkron.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pengguna membuka aplikasi Sora (ilustrasi). OpenAl resmi meluncurkan Sora, aplikasi iOS mandiri yang memungkinkan pengguna membuat video pendek dihasilkan oleh kecerdasan buatan (Al).
Foto: Dok. Republika/Qommarria Rostanti
Pengguna membuka aplikasi Sora (ilustrasi). OpenAl resmi meluncurkan Sora, aplikasi iOS mandiri yang memungkinkan pengguna membuat video pendek dihasilkan oleh kecerdasan buatan (Al).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- OpenAl resmi meluncurkan Sora, aplikasi iOS mandiri yang memungkinkan pengguna membuat video pendek dihasilkan oleh kecerdasan buatan (Al). Aplikasi ini hadir sebagai upaya perusahaan untuk membangun platform sosial seperti TikTok dan Instagram, namun khusus konten yang dibuat Al.

Untuk lebih memahami Sora, berikut beberapa hal yang perlu diketahui seperti dilansir laman The Keyworad, Selasa (14/10/2025):

Baca Juga

1. Bikin video hanya lewat teks

Sora ditenagai oleh model terbaru OpenAl, Sora 2, yang mampu menciptakan adegan realistis dengan gerakan dan suara yang sinkron. Untuk membuat video di aplikasi tersebut, pengguna hanya perlu menulis deskripsi teks, lalu sistem akan secara otomatis menghasilkan video berdurasi hingga 10 detik.

2. Ada fitur feed

Aplikasi Sora hadir dengan fitur feed, di mana pengguna dapat mengetik apa yang ingin mereka lihat, dan sistem akan secara otomatis menghasilkan video sesuai deskripsi tersebut. Selain membuat video, pengguna juga bisa menelusuri feed video yang dapat dikustomisasi, serta membagikan hasil kreasi mereka kepada teman-teman di dalam aplikasi.

3. Fitur Cameo

Sora dibekali fitur Cameo yang memungkinkan pengguna menciptakan versi digital diri mereka sendiri untuk dimasukkan dalam video Al. Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna perlu merekam video dan audio singkat guna memverifikasi identitas, wajah, dan suara mereka.

Setelah aktivasi, pengguna bisa mengatur siapa saja yang diizinkan menggunakan versi digital tersebut. Seluruh video yang menampilkan Cameo bisa ditinjau ulang, dan pengguna memiliki kendali penuh untuk mencabut izin atau menghapus video kapan saja. OpenAl mengeklaim fitur ini dirancang untuk memberikan kontrol atas penggunaan identitas dalam konten Al dan mencegah penyalahgunaan seperti deepfake.

4. Rencana bagi hasil

CEO OpenAl, Sam Altman, mengatakan perusahaan akan memberikan kontrol lebih bagi pemegang hak cipta atas penggunaan karakter mereka dalam video Al di Sora. la juga menyebut adanya rencana bagi hasil dengan pemilik hak yang mengizinkan kontennya digunakan pengguna lain.

"Orang-orang menghasilkan video lebih banyak dari yang kami perkirakan. Kami akan mencoba membagikan pendapatan ini dengan pemegang hak yang membolehkan karakter mereka digunakan pengguna lain," ujar Altman dalam unggahan usai peluncuran aplikasi.

5. Baru tersedia di AS dan Kanada

Untuk saat ini, aplikasi Sora masih berstatus undangan terbatas dan hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. Pengguna dapat mendaftar melalui aplikasi untuk mendapatkan notifikasi saat akses dibuka. Setelah menerima undangan, pengguna juga dapat mengakses Sora 2 melalui situs web sora.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement