Kamis 02 Mar 2023 15:54 WIB

Suka Matikan Bunyi Alarm dan 'Gagal' Bangun, Berikut Tips Hentikan Kebiasaan Itu

Kebiasaan mematikan bunyi alarm bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Mematikan bunyi alarm (ilustrasi). Kebiasaan mematikan bunyi alarm bisa berdampak buruk untuk kesehatan.
Foto: www.freepik.com
Mematikan bunyi alarm (ilustrasi). Kebiasaan mematikan bunyi alarm bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda memiliki kebiasaan menekan tombol snooze (tidur sebentar atau tunda) secara rutin saat alarm berbunyi? Ternyata kebiasaan sederhana itu bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

Aktivitas itu bisa mengganggu siklus tidur REM (rapid eye movement) atau dikenal sebagai tidur mimpi. Laman Headspace mencatat bahwa hal itu dapat meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah, terutama di atas 140/90mmHg, menempatkan seseorang pada risiko berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, demensia, dan strok.

Baca Juga

Salah satu cara untuk mengendalikan rutinitas itu adalah dengan menilai apakah orang benar-benar mengalami tidur yang cukup. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan orang dewasa untuk tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam. Penting untuk menetapkan waktu bangun yang ideal dan realistis, dan menentukan kapan perlu tidur.

Setelah menetapkan jadwal tidur dan bangun, kuncinya adalah mematuhinya setiap hari. Misalnya, jika bangun pukul 06.00 dan ingin tidur delapan jam, maka seseorang harus tidur pukul 22.00 pada hari sebelumnya.

Pola tidur yang berkualitas juga ditentukan dengan menghindari gangguan layar, mulai dari memeriksa email, berselancar internet, dan menggulir media sosial, satu jam sebelum tidur. Headspace mengatakan, idealnya orang harus jauh dari ponsel ketika hendak tidur. Penggunaan ponsel bukan hanya dapat merusak siklus tidur, tetapi juga karena banyak yang menggunakan ponsel sebagai alarm.

"Jadi, mengisi daya ponsel di seberang ruangan sebelum tidur juga bisa membantu kita berhenti tidur pada pagi hari. Tidak perlu menekan tombol tunda (snooze) saat kita harus bangun untuk mematikan alarm,” demikian dikutip dari laman Express, Rabu (1/3/2023).

Beberapa orang mungkin menganggap diri mereka punya pola tidur "burung hantu", tapi itu mungkin bisa diubah menjadi pola morning person atau bangun pagi. "Selain mengubah jadwal untuk memulai dan mengakhiri lebih awal, mengubah pola pikir Anda adalah kuncinya," lapor Headspace.

Presiden Charlottesville Neurology and Sleep Medicine, dr Christopher Winter, mengatakan nada alarm yang kencang dan tidak menyenangkan mungkin bisa membuat orang bangun dari tempat tidur. Namun secara bersamaan, orang tersebut malah akan reflek mematikan alarm karena suaranya yang kencang.

"Sering kali, saat orang mendengar suara menggelegar itu, mereka langsung mematikannya," kata dr Winter.

Ada baiknya mencoba suara alarm yang menenangkan, seperti kicau burung, denting lonceng, atau lagu favorit yang volumenya meningkat secara bertahap. Itu bisa lebih mendorong untuk bangun, membuat orang lebih sadar, dan memikirkan tindakan untuk kemudian bangun.

Tips lainnya adalah segera berdiri, meskipun merasa lelah, lalu matikan alarm. MSetelah itu, segera beranjak ke kamar mandi dan langsung menyikat gigi.

Tips menghentikan kebiasaan snooze:

-Pastikan Anda cukup tidur

-Rutinitas tidur yang konsisten

-Simpan alarm jauh dari Anda

-Dengarkan alarm yang menenangkan dan volumenya bisa meningkat secara bertahap

-Berdiri segera setelah mendengar alarm berbunyi

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement