REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rempah-rempah merupakan bahan penting yang memberi hidangan cita rasa unik. Meskipun rata-rata berukuran sangat kecil, rempah memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan.
“Rempah-rempah mengandung antioksidan tinggi yang melawan radikal bebas yang dapat merusak tubuh,” kata seorang ahli jantung pencegahan di Minneapolis, Minnesota, serta pendiri Step One Foods, Elizabeth Klodas dilansir Huffpost, Rabu (1/3/2023).
Menurut ahli diet kardiologi preventif Michelle Routhenstein, rempah-rempah dapat menambah beberapa senyawa antioksidan yang dapat menyebabkan penurunan peradangan dan berdampak positif pada kesehatan jantung. Rempah-rempah juga dapat mengurangi kebutuhan akan garam.
“Menambahkan bumbu ke makanan adalah cara bagus untuk meningkatkan rasa tanpa menambahkan garam atau gula,” ujar Direktur Medis Atria New York City dan profesor kedokteran klinis di NYU Grossman School of Medicine, Nieca Goldberg.
Goldberg mengatakan, garam dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk gejala gagal jantung. Gula dapat menyebabkan penambahan berat badan dan memperburuk kadar glukosa, yang juga dapat membebani jantung.
Berikut lima rempah yang direkomendasikan para ahli untuk kesehatan jantung:
1. Kayu manis
Kayu manis adalah bahan pembuat roti penting dan makanan pokok yang umum, baik untuk membuat pai labu, cinnamon roll, atau mencerahkan semangkuk oatmeal. “Kayu manis terbukti membantu mengontrol kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes,” kata Klodas.
Kayu manis juga menurunkan kolesterol dan trigliserida. Klodas suka menambahkan kayu manis ke kopi atau oatmeal. Goldberg mengatakan, menambahkan kayu manis adalah cara bagus untuk mempermanis oatmeal tanpa menambahkan gula.
2. Jintan
Jintan digunakan baik sebagai biji utuh maupun sebagai bubuk giling. “Jintan adalah rempah yang menyehatkan jantung karena mengandung flavonoid, antioksidan kuat yang dapat membantu menurunkan peradangan dalam tubuh,” ujar Routhenstein.
Jintan juga dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan pelepasan empedu dari hati untuk membantu mencerna lemak. Jintan memiliki rasa pedas dan hangat sehingga dapat ditambahkan dalam hidangan kacang, semur, dan penambah rasa pada nasi atau quinoa.
3. Bawang putih
Bawang putih adalah sayuran tetapi sering dikelompokkan sebagai bumbu. “Bawang putih terbukti meningkatkan kelenturan pembuluh darah dan dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida,” kata Klodas.
Bawang putih bisa mengurangi tekanan darah yang penting untuk kesehatan jantung. Bawang putih dan rempah-rempah lain dari kelompok allium adalah antioksidan yang mungkin berperan dalam menurunkan tekanan darah.
Namun, ada perbedaan manfaat dari bawang putih segar dan bubuk. “Yang terbaik adalah makan bawang putih dalam bentuk segar, Anda masih dapat memperoleh banyak manfaatnya melalui bentuk bubuk,” ujar Routhenstein.
Bawang putih menonjol dalam hidangan gurih apa pun seperti saus pasta, sup, dan pesto. Klodas berbagi bahwa ketika dia membuat salah satu dari jenis hidangan tersebut, dia menggunakan banyak bawang putih.
4. Jahe
Jahe adalah rimpang dengan rasa pedas yang membawa banyak aroma baik untuk hidangan gurih dan manis, serta minuman, seperti teh jahe. Mirip dengan bawang putih, jahe paling pedas dalam bentuk segar, tetapi juga kering dan bubuk.
“Saya akan membatasi lebih banyak bentuk olahan jahe karena kadar gulanya yang tinggi,” kata Routhenstein.
Sebaliknya, pilih untuk menambahkan jahe segar dalam smoothie atau infus herbal sendiri, atau gunakan kantong teh jahe untuk mendapatkan manfaat antiinflamasi dan menenangkan.
“Senyawa aktif dalam jahe adalah gingerol yang terbukti menurunkan stres oksidatif,” ujar Routhenstein.
Stres oksidatif dapat meningkatkan aterosklerosis dan penyakit jantung. Routhenstein mengatakan Anda bisa menikmati jahe dalam teh, diasamkan dan ditambahkan ke makanan, di tumis, atau sebagai tambahan yang sedikit pedas untuk smoothie.
5. Paprika
Paprika tersedia dalam berbagai versi, manis, berasap, dan pedas. Paprika adalah bumbu yang menyehatkan jantung karena kandungan vitamin A-nya.
“Itu milik keluarga beta karoten, yang merupakan karotenoid kuat, pigmen yang memberi warna cerah pada paprika dan memberikan dorongan antioksidan pada makanan,” kata Routhenstein.
Beberapa penelitian menunjukkan paprika juga dapat membantu menurunkan kolesterol HDL. Routhenstein mengatakan, paprika manis memiliki sedikit rasa berasap dan cocok dipadukan dengan hummus, tahu, telur, dan ikan.
Paprika asapnya manis dan berasap, menawarkan keseimbangan yang bagus untuk hidangan kacang dan nasi. Jika ingin menambahkan rasa ke makanan, ada paprika pedas. Paprika pedas dapat ditambahkan dalam sup, semur, dan hidangan yang direbus.
Apakah makan rempah-rempah dapat menimbulkan efek samping negatif?
Biasanya tidak. Rempah-rempah yang dimasak ke makanan dalam dosis normal yang kecil, biasanya tidak banyak kontraindikasi. Semua rempah baik dalam jumlah sedang.
Meski beberapa orang bisa saja alergi. Namun, pertimbangkan rempah-rempah yang Anda konsumsi, terutama jika sedang menjalani pengobatan.