Rabu 01 Mar 2023 21:05 WIB

Artisan Tea, Mengapa Harganya Bisa Sampai Puluhan Juta?

Teh artisan popularitasnya semakin naik di Indonesia.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Meracikan teh dengan berbagai macam rempah-rempah (Ilustrasi). Artisan tea terbagi menjadi dua, yakni single origin dan tea blend.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Meracikan teh dengan berbagai macam rempah-rempah (Ilustrasi). Artisan tea terbagi menjadi dua, yakni single origin dan tea blend.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artisan tea terkenal dengan rasa dan aromanya yang enak. Bagaimana sejarah hadirnya artisan tea ini dan mengapa harganya bisa jauh lebih mahal daripada teh biasa?

Tea blender dan sommelier Bambang Laresolo mengungkapkan teh berdasarkan bahan bakunya terbagi menjadi dua, yakni teh dari Camellia sinensis (tanaman teh atau daun teh) dan minuman yang sebutan teh, tapi bukan dari pohon teh.

Baca Juga

Teh yang bukan dari pohon teh disebut tisane atau teh herbal. Namun, konotasinya berbeda dengan teh herbal di Indonesia.

"Di Indonesia, teh herbal itu konotasinya lebih ke jamu," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/2/2023).

Tisane lebih diarahkan untuk pengobatan. Bambang mengungkapkan tisane sebenarnya dibuat sebagai pengganti teh atau subsitusi teh.

Dahulu, pemerintah Inggris pernah menaikkan pajak teh sehingga harga teh menjadi mahal. Itulah yang memicu peristiwa Boston Tea Party di Amerika Serikat.

"Orang-orang pada marah kenapa teh jadi mahal, jadi kotak-kotaknya dibuang ke laut. Karena harga teh mahal, mereka mencari subsitusi," ungkapnya.

Bambang mengatakan sebenarnya kalau di luar negeri, teh dikenal sebagai minuman yang cukup bergengsi. Harganya memang mahal dan biasanya juga digunakan sebagai minuman pengganti alkohol.

"Nah karena ingin mendapatkan prestisius yang sama dengan teh, mereka mencari pengganti teh," paparnya.

Akhirnya, mereka mendapatkan pengganti daun teh, yaitu dari bunga-bungaan, aneka daun, biji, atau akar. Bahan herba biasanya mereka racik dan tetap disebut sebagai tea. Tak heran jika dari dulu ada chamomile tea, mint tea, dan lainnya.

"Tujuannya supaya fungsinya sama dengan teh."

Namun, seiring dengan makin populernya minuman itu akhirnya nama tea-nya ditinggalkan jadi hanya chamomile, mint, dan lainnya. Sementara itu, artisan tea blend biasanya memang menggabungkan antara teh Camellia sinensis dengan tisane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement