Rabu 08 Feb 2023 18:19 WIB

Baru Usia 20-30 Tahun Sudah Kena Gangguan Saraf? Dokter Ungkap Biang Keladinya

Belakangan, makin banyak orang usia 20-30 tahun yang kena gangguan saraf.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Pria muda memegang kepalanya yang sakit (ilustrasi). Sakit kepala termasuk salah satu gangguan saraf yang jamak melanda kelompok usia produktif.
Foto: www.freepik.com.
Pria muda memegang kepalanya yang sakit (ilustrasi). Sakit kepala termasuk salah satu gangguan saraf yang jamak melanda kelompok usia produktif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejala penyakit yang berkaitan dengan saraf sekarang makin sering menyerang kelompok yang berusia produktif. Banyak anak muda saat ini mengalami beberapa gejalanya, seperti sakit kepala, nyeri tengkuk, nyeri pinggang bawah, kesemutan, kebas, hingga strok yang disebabkan oleh gaya hidup dan pola kerja sehari-hari.

Dokter spesialis saraf sekaligus Captain Neuro Care di Kinik Pintar Zicky Yombana mengatakan saat ini profil pasien dengan gangguan saraf sudah bergeser ke usia produktif. Kebanyakan berusia 20 hingga 30 tahun ke atas.

Baca Juga

"Gejala yang muncul kerap kali tidak disadari sebagai gangguan syaraf dan dihubungkan dengan penyakit dalam atau penyakit otot dan tulang," kata Zicky dalam acara grand launching Neuro Care by Klinik Pintar, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).

Dr Zicky menyebut masih banyak pemahaman yang salah tentang gangguan saraf. Ini membuat penanganan pada pasien menjadi terlambat.

"Padahal, gangguan saraf memiliki spektrum yang sangat luas, mulai dari hal ringan seperti kesemutan, sakit kepala, hingga yang hal kronis seperti strok," ujarnya.

Dr Zicky juga meningatkan bahaya self diagnosis. Itu berisiko membuat penderita salah penanganan dan membuat kondisinya bertambah parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement