Rabu 08 Feb 2023 08:54 WIB

Jika Jantung Ada di Kanan, Apakah Penderitanya Bisa Tetap Hidup?

Satu persen populasi manusia di dunia memiliki jantung yang letaknya agak ke kanan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Jantung berada di sebelah kanan. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Jantung berada di sebelah kanan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa jantung ada di dada sebelah kiri? Apa jadinya jika organ tersebut berada mengarah ke sebelah kanan?

Menurut laman Healthline.com, kondisi langka (letak jantung mengarah ke kanan) saat ini dialami satu persen populasi di dunia. Kondisi ini disebut dekstrokardia. Penyebab pasti dari dekstokardia tidak diketahui, namun diyakini terkait dengan faktor genetik atau perkembangan.

Baca Juga

Menurut konsultan kardiolog senior di Rumah Sakit Apollo India, dr Abhijit Kulkarni, mengatakan dekstrokardia juga dapat terjadi jika situs inversus yang menyebabkan banyak atau seluruh organ dalam berada di sisi yang berlawanan dari tubuh. "Selain jantung, hati, limpa, atau organ-organ lainnya juga dapat berada di sisi yang berlawanan, atau sisi lain dari tubuh Anda," kata dr Kulkarni dilansir Indian Express, Rabu (8/2/2023).

Para ahli mengatakan, dekstrokardia tidak mengancam jiwa asalkan pemeriksaan seluruh tubuh dilakukan untuk mengesampingkan segala kemungkinan buruk. "Jika keseluruhan strukturalnya tidak signifikan, maka seharusnya tidak menjadi masalah. Namun, prognosis secara keseluruhan membutuhkan studi yang lebih rinci untuk menentukan risiko terkait," kata dr Kulkarni.

Dekstrokardia biasanya tidak menimbulkan masalah, tetapi dapat berdampak serius pada jantung, paru-paru, dan organ vital lainnya. Direktur Utama Fortis Escorts Heart Institute di New Delhi, dr Nisthith Chandra, mengatakan gejala-gejala dari dekstrokardia dapat meliputi sesak napas, nyeri dada, kelelahan, dan detak jantung yang tidak teratur.

Menurut dr Mohanty, individu yang memiliki kelainan tersebut dapat memiliki kelainan kecil pada organ-organ lainnya. "Oleh karena itu, siapa pun yang mengalami dekstrokardia perlu menjalani evaluasi lengkap untuk menyingkirkan kelainan tersebut," kata dia

Dr Chandra mengatakan, tidak ada pencegahan khusus untuk dekstrokardia. Sebagai kondisi seumur hidup, mungkin memerlukan pemantauan dan manajemen yang berkelanjutan.

Menurut dia, pengobatan untuk dekstrokardia bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan masalah jantung yang mendasarinya. Dalam beberapa kasus, mungkin tidak diperlukan pengobatan. "Namun, jika terdapat risiko penyakit jantung atau gagal jantung, obat-obatan, perubahan gaya hidup, atau pembedahan dapat direkomendasikan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement