REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pradiabetes merupakan kondisi kesehatan saat kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Hal baiknya, pradiabetes sangat reversibel sehingga Anda hanya perlu melakukan beberapa perubahan gaya hidup sehat.
Pradiabetes biasanya tidak bergejala sehingga pasien bisa mengidapnya selama bertahun-tahun tanpa sadar. Kondisi ini bisa menjadi awal Anda memiliki diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan strok. Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes, maka pemeriksaan kesehatan rutin adalah keharusan.
“Banyak orang, menurut penelitian, dapat menghentikan perkembangan pradiabetes menjadi diabetes tipe 2, bahkan kembali normal dengan melakukan perubahan pada gaya hidup mereka,” kata Wakil Ketua Pusat Spesialisasi Diabetes Dr Mohan, Ranjit Unnikrishnan, dilansir Hindustan Times, Rabu (25/1/2023).
Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan diantaranya mempertahankan berat badan yang sehat, melakukan olahraga teratur, dan mengonsumsi makanan bergizi sehingga membantu menjaga kadar gula darah normal. Ketua dan Kepala Ahli Diabetes dari Pusat Spesialisasi Diabetes Dr Mohan, V Mohan, mengatakan pradiabetes hanya bisa didiagnosis melalui tes darah karena sebagian besar kondisi tidak ada gejala.
Dia mengatakan, jika kondisi berkembang menjadi diabetes, maka seseorang mungkin mengalami gejala seperti sering buang air kecil, meningkatnya rasa haus, meningkatnya rasa lapar, kelelahan, penglihatan kabur, mati rasa atau kesemutan di kaki atau tangan, dan eterlambatan penyembuhan luka. Mohan menyebut, pradiabetes adalah peringatan bahwa Anda dapat mengembangkan diabetes tipe 2 atau kondisi yang lebih serius. Jika menderita pradiabetes, Anda lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah), terutama apabila memiliki faktor risiko lain, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan merokok.