Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, temuan kasus anak sakit akibat chiki berasap nitrogen (chiki ngebul) merupakan alarm darurat bagi semua pihak dalam memperkuat pengawasan serta keamanan konsumsi makanan pada anak-anak. Ia menyebut, seluruh pihak harus turun tangan, baik dari masyarakat, orang tua, dan pemerintah.
"Harus sama-sama kita jadikan wake up call supaya kita kembali peduli dan serius pada makanan yang menyehatkan anak-anak kita," ucap dr Piprim.
Dr Piprim juga mengingatkan bahwa junk food menjadi masalah bagi keluarga Indonesia maupun global dalam memperbaiki asupan gizi anak. Junk food mewakili makanan yang memiliki kalori, lemak, dan gula yang tinggi.
"Jadi, kalau kita lihat ke swalayan, itu makanan camilan yang dikonsumsi oleh kita dan anak-anak kita betul-betul refine carbs. Tinggi gula dan tinggi lemak trans yang sangat inflamatif," kata dr Piprim.