REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkonsultasi dengan dokter tanpa tatap muka atau secara jarak jauh kini bisa dimungkinkan berkat layanan telemedisin. Saat merasa sakit atau tidak enak badan, seseorang bisa mendapat nasihat medis via konsultasi telemedisin, lalu membeli obat di apotek.
Dokter dari Sun on Sunday Health, Jeff Foster, menyampaikan bahwa teknologi itu sangat mendukung. Sebagai dokter, dia dan rekan-rekannya ingin membantu banyak orang. Akan tetapi, mereka tidak selalu dapat secara fisik menanggapi setiap individu yang memiliki masalah medis.
"Kami perlu memastikan bahwa kami menangani pasien yang benar-benar membutuhkan perhatian medis terlebih dahulu. Kami juga meminta kepada pasien untuk memikirkan apakah mereka benar-benar perlu ke dokter," tutur Foster.
Sebab, ada pula opsi di mana pasien dapat mendiskusikan masalahnya dengan apoteker lalu merawat diri sendiri di rumah. Foster menyebutkan delapan masalah kesehatan umum yang kerap dikeluhkan pasien saat ke dokter serta tahapan penanganannya.
1. Batuk
Sebagian besar pasien akan sembuh dari batuk tanpa resep dokter, bahkan jika pemicunya adalah bakteri. Jika batuk tidak disebabkan kondisi pernapasan seperti asma, cukup jaga tubuh tetap terhidrasi dan gunakan obat yang dijual bebas untuk meredakan gejalanya. Namun, segera kunjungi dokter apabila batuk tidak juga reda setelah lebih dari dua pekan.
2. Hidung tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan
Ini semua adalah bagian dari flu, yang biasanya berlangsung setidaknya dua pekan. Meski pergi ke dokter, tidak ada pengobatan yang secara spesifik dapat ditawarkan.
Obat-obatan yang dijual bebas dan obat tetes hidung mungkin menawarkan kelegaan sementara. Menurut Foster, semua gejala itu hanya bisa diatasi dengan istirahat dan mencukupi cairan tubuh.
3. Suhu tubuh tinggi
Hal ini sangat umum terjadi sepanjang tahun lalu, terutama pada anak-anak. Sebenarnya, pasien perlu dibawa ke dokter umum jika demam sudah lebih dari lima hari.
Lain halnya jika pasien yang suhu tubuhnya tinggi adalah bayi di bawah enam bulan, lansia, atau orang dewasa dengan kondisi kesehatan khusus. Mereka harus segera dibawa ke dokter.
Sementara itu, anak-anak di atas enam bulan serta orang dewasa bisa pulih sendiri dari demam dalam beberapa hari. Penanganannya yakni dengan konsumsi parasetamol dan ibuprofen, serta minum banyak cairan.
4. Sakit punggung
Sebagian besar orang mengalami sakit punggung beberapa kali dalam hidup. Foster mengatakan, 90 persen kasus akan membaik dalam waktu enam pekan, tanpa perlu fisioterapi atau pemindaian MRI. Obat pereda nyeri yang dijual bebas bisa membantu.
Hanya berbaring sepanjang waktu bisa membuat sakit punggung semakin parah, jadi cobalah gerakan latihan ringan pada sesi terapi yang bisa diakses secara daring. Kunjungi dokter hanya jika rasa sakit di punggung disertai kesemutan, mati rasa, atau ada kebiasaan buang air yang berubah seiring hadirnya nyeri punggung.
5. Kelelahan kronis
Banyak pasien datang ke Foster dan mengeluhkan kelelahan terus-menerus. Saran darinya sebelum pergi ke dokter adalah mencermati gaya hidup terlebih dahulu.
Atur rutinitas tidur harian dengan menetapkan jadwal waktu tidur dan waktu bangun yang sama setiap hari, serta olahraga dan diet seimbang. Hindari konsumsi karbohidrat dan gula dalam jumlah tinggi serta jauhi kebiasaan menunda-nunda waktu makan.
Apabila semua saran Foster diikuti serta sudah menerapkan gaya hidup sehat namun masih merasa lelah, itu saatnya berkonsultasi ke dokter umum.